Lamongan, investigasi.today – Banyak cara mengenalkan tradisi dan budaya ke siswa. Salah satunya guru di Lamongan memperkenalkan ‘Dinten Jawi’ ke para siswa.
Adalah Sekolah Dasar (SDN) Banyubang, Desa Banyubang, Kecamatan Solokuro, yang membuat acara spesial yang mereka sebut Dinten Jawi. Di acara ini, para guru berusaha mengenalkan budaya Jawa dengan cara yang menyenangkan dan gembira ke para siswa.
“Dinten Jawi ini bertujuan untuk mengenalkan kepada siswa tentang budaya Jawa dengan cara yang menyenangkan,” kata Kepala Sekolah SDN Banyubang, Harjito, Jumat (4/10).
Selain mengenalkan budaya Jawa, Harjito menyebut, Dinten Jawi ini juga salah satu upaya melestarikan budaya Jawa. Saat Dinten Jawi ini, semua guru dan siswa memakai busana tradisional Jawa, melakukan permainan tradisional hingga jajanan tradisional diperkenalkan ke para siswa.
“Dinten Jawi atau Hari Jawa ini menjadi kegiatan rutin yang diselenggarakan oleh pihak sekolah,” ujarnya.
Dalam kegiatan ini, papar Harjito, para siswa dikenalkan budaya Jawa dengan cara yang menyenangkan. Mulai dari busana Jawa, tutur kata dan bahasa Jawa, makanan tradisional, lagu dolanan dan juga tarian Jawa serta permainan tradisional Jawa. Sopan santun juga diterapkan saat acara ini. Seperti saat masuk kelas, para siswa berjalan sambil menunduk mencirikan kesopanan.
“Para siswa ini juga ke sekolah dengan berpakaian tradisional, yang adalah busana khas Lamongan atau BKL,” jelasnya.
Sementara antusias siswa terlihat saat para guru mengajak mereka ke gubug dolanan atau tempat permainan. Ini sekaligus mengenalkan dan mengajak bermain tradisional. Seperti bekelan, nekeran, yoyo hingga dakon. Usai bermain, para siswa kemudian diajak mencicipi jajanan tradisional Jawa, seperti serabi, krantil, lempok serta klepon.
“Kegiatan Dinten Jawi sendiri berawal saat Pemkab Lamongan mengimbau agar ada hari khusus di setiap awal bulan di seluruh unsur lembaga lingkup Pemkab Lamongan memakai Baju Khas Lamongan,” imbuhnya.
Harjito berharap kegiatan Dinten Jawi ini membuat para siswa tidak kehilangan jati dirinya sebagai orang Jawa. Selain itu dapat menumbuhkan kecintaan kepada budaya Jawa dan menjauhkan siswa ketergantungan gadget.
Hingga kini kegiatan Dinten Jawi di SDN Banyubang berjalan selama 2 tahun dan selalu diadakan setiap bulan. Sehingga tak heran banyak lembaga pendidikan di Lamongan yang kemudian mengadopsi kegiatan ini untuk direplikasi di sekolah lain.
Seorang siswa SDN Banyubang, Naura mengaku senang dengan kegiatan semacam ini. Pasalnya, dia bisa mengetahui budaya Jawa dan juga adat istiadat Jawa, apalagi langsung dipraktekkan. Selain itu, Naura juga mengaku bisa belajar banyak terkait jajanan tradisional dan permainan tradisional yang sudah jarang dimainkan.
“Senang ada acara semacam ini, bisa semakin mengenalkan saya dengan tradisi Jawa,” akunya. (Fan)