Saturday, October 25, 2025
HomeBerita BaruNasionalKPK Respons Mahfud MD Soal Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh

KPK Respons Mahfud MD Soal Dugaan Mark Up Proyek Kereta Cepat Whoosh

Jakarta, investigasi.today – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memberikan tanggapan atas pernyataan mantan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang menyatakan siap dipanggil dan memberikan keterangan terkait dugaan korupsi berupa mark up dalam proyek kereta cepat Whoosh.

KPK menyambut positif kesiapan Mahfud MD, tetapi berharap agar ia terlebih dahulu menyerahkan data dan informasi pendukung yang dimilikinya untuk dipelajari.

“Jika Prof Mahfud memiliki data dan informasi itu, silakan bisa disampaikan ke KPK. Kami sangat terbuka, nanti akan kami pelajari dan analisis dari informasi dan data awal yang nantinya disampaikan ke KPK,” ujar Juru Bicara KPK, Budi Prasetyo, di Jakarta, Selasa (21/10).

Budi menjelaskan, lembaganya sangat mengapresiasi jika Mahfud MD benar-benar memiliki data valid terkait dugaan korupsi proyek tersebut.

Menurutnya, hal itu merupakan bentuk partisipasi masyarakat dalam pemberantasan korupsi. Namun, sejauh ini KPK belum berencana memanggil Mahfud MD secara resmi untuk memberikan keterangan.

“Jika memang menemukan adanya informasi atau dugaan awal termasuk data-data, adanya dugaan tindak pidana korupsi, KPK mendorong kepada masyarakat untuk kemudian menyampaikan kepada KPK,” jelas Budi.

“Informasi dan data tersebut tentu nanti akan dipelajari dan ditelaah, apakah ada unsur-unsur dugaan tindak korupsinya atau tidak. Kemudian, tentu nanti akan ditelaah apakah juga menjadi bagian dari tugas fungsi kewenangan KPK,” tambahnya.

Lebih lanjut, Budi menepis anggapan bahwa KPK tidak proaktif dalam menindaklanjuti dugaan kasus korupsi. Ia menegaskan, proses penanganan perkara di KPK tidak semata bergantung pada laporan masyarakat, tetapi juga dapat berasal dari berbagai sumber informasi resmi.

“Artinya, KPK dalam penanganan suatu perkara punya kanal-kanal sumber informasi yang nanti akan saling melengkapi dan memberikan pengayaan dalam setiap proses penanganan perkara di KPK,” pungkasnya.

Sebelumnya, Mahfud MD melalui video yang diunggah di kanal YouTube pribadinya menyebut adanya dugaan mark up anggaran dalam proyek kereta cepat Whoosh.

“Menurut perhitungan pihak Indonesia, biaya per 1 kilometer kereta Whoosh itu US$ 52 juta. Akan tetapi, di China sendiri hitungannya US$ 17-18 juta. Naik tiga kali lipat,” ujar Mahfud dalam video tersebut.

Pernyataan Mahfud MD ini memicu perhatian publik dan menambah sorotan terhadap transparansi pengelolaan proyek strategis nasional tersebut. (Ink)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular