Friday, April 19, 2024
HomeBerita BaruJatimMendongkrak Kesejahteraan Warga Bawean Ala Anggota DPRD Gresik Fraksi Nasdem

Mendongkrak Kesejahteraan Warga Bawean Ala Anggota DPRD Gresik Fraksi Nasdem

Musa saat meninjau perkebunan Merica di Bawean

Gresik, Investigasi.today – Berbagai terobosan terus dilakukan oleh para anggota DPRD Gresik untuk dapat mendongkrak kesejahteraan warga Bawean, khususnya para wakil rakyat yang sebelumnya terpilih dari Daerah Pemilihan (Dapil) tersebut.

Salah satu anggota DPRD Gresik yang aktif menggelorakan kesejahteraan bagi warga Bawean adalah Musa dari fraksi Nasdem, yang sebelumnya terpilih dari Dapil Bawean. Salah satu yang dibidik adalah, meningkatkan kesejahteraan bagi para petani.

Cara yang dibidik Musa adalah, mencoba meningkatkan taraf kesejahteraan petani merica di Bawean, dari yang semula menggunakan merica bibit lokal beralih ke bibit yang didatangkan dari Bangka Belitung (Babel), Sumatera Selatan.

“Pakai dana Jasmas, saya dapat bibit ini dari teman di Bangka Belitung. Beda dengan jenis lokal, jenis merica ini lebih tahan lama, tidak gampang mati. Selain itu buah lebih besar, banyak butiran, saya jamin kalau panen petani akan lebih untung,” ungkapnya, Selasa (20/10).

Sebagai permulaan, Musa coba mendatangkan sebanyak 2.500 bibit lada sambung pucuk siap tanam beserta 1.500 batang bawah jenis malada. Paduan ini coba disteak oleh para petani, dengan di dua tempat berbeda di Pulau Bawean.

Satu area uji coba dilakukan di Dusun Menara, Desa Gunungteguh, Kecamatan Sangkapura di lahan seluas 1,3 hektar yang berdekatan dengan Gunung Gundang, dengan melibatkan sebanyak 30 petani. Satu lagi di Dusun Legundi, Desa Kepuhlegundi, Kecamatan Tambak, di area seluas 0,7 hektar dengan melibatkan 12 petani.

“Para petani juga saya berikan pemahaman, bagaimana cara mengelola dan merawat tanaman merica ini agar tumbuh sesuai harapan. Sebab merica ini kalau kurang air atau kepanasan itu gampang mati, kebanyakan air juga cepat matinya, jadi harus diperhatikan betul cara perawatannya,” jelasnya.

Musa mengatakan, sudah mulai mencoba menerapkan konsep budidaya merica dari Babel itu sejak awal tahun kemarin. Dengan kini, usia merica tersebut sudah memasuki sekitar sembilan bulan. Kendati demikian, bibit merica tersebut dikatakan sudah siap panen dalam waktu dekat.

“Mulai hendak berbunga, lebih cepat, karena biasanya itu memakan waktu dua tahunan sebelum bisa dipanen. Bahkan kalau bibit lokal, setelah panen dua kali itu biasanya sudah mati. Tapi kalau yang ini saya yakin beda,” ujar ketua fraksi Nasdem DPRD Gresik ini.

Tahap awal, Musa menargetkan para petani akan dapat memanen merica setengah hingga 1,5 kilogram per batang dalam setiap bulannya dengan bibit yang sedang dikembangkan. Dengan biji merica yang lebih besar bakal mampu meningkatkan nilai jual, dari yang semula Rp180 ribu menjadi Rp200 ribu per kilogram.

Tidak hanya itu, budidaya merica ini juga memberikan efek berantai kepada kesejahteraan warga Bawean yang lain. Karena budidaya merica ini diarahkan oleh Musa untuk menggunakan pupuk yang berasal dari kotoran ayam petelur. “Karena pupuk kompos kurang bagus, lebih bagus pakai pupuk dari kotoran ayam petelur, sebab pakan yang digunakan untuk ayam petelur itu sudah pasti bagus,” terangnya.

Untuk itu, Musa lantas menggagas untuk mendirikan lima kandang ayam petelur di lokasi yang tidak jauh dari budidaya merica tersebut, yang saat ini melibatkan sepuluh orang sebagai pengelola dan perawatan, sehingga turut membantu meningkatkan kesejahteraan warga sekitar.

“Jadi mereka bisa menjual telur dari hasil ayam yang diternakkan, sementara kotorannya tidak dibuang sia-sia karena dipakai sebagai pupuk tanaman merica,” pungkasnya.

Musa mengatakan, ini sebagai tahap awal dan bakal coba dikembangkan di banyak desa yang ada di Bawean bila tahapan di dua lokasi tersebut berhasil dengan baik. (Hmz)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -











Most Popular