
Sidoarjo, Investigasi.today – Sebuah gudang sekaligus tempat produksi tiner di Cumpleng, Desa Simogirang, Kecamatan Prambon, Sidoarjo, kemarin (31/10) terbakar. Api yang berkobar mulai sekitar pukul 16.55 WIB itu menyebabkan tiga korban terluka.
Kabid Pemadam Kebakaran (Damkar) BPBD Sidoarjo Nawari mengungkapkan, pihaknya mendapat laporan dari Call Center 112 dan langsung meluncurkan empat unit mobil damkar ke lokasi kebakaran, yakni PT Karya Agung Sejahtera. ’’Empat unit itu dua dari Porong dan dua lagi dari Krian,’’ ujarnya.
Begitu tiba di lokasi, petugas damkar langsung berupaya mengevakuasi beberapa orang yang terjebak di dalam. Menurut Nawari, saat kebakaran terjadi, gudang yang juga pabrik itu masih beroperasi. Petugas menemukan tiga pekerja yang terbakar.
Untung, beberapa menit setelah petugas damkar datang, ambulans dari Puskesmas Prambon juga tiba. Ketiga korban langsung dibawa ambulans ke RS Anwar Medika Krian. ’’Ketiganya merupakan pegawai. Dua warga Sidoarjo dan satu warga Mojokerto,’’ tuturnya.
Nawari menyatakan bahwa identitas lengkap masih diproses pihak kepolisian. Petugas damkar bekerja keras agar api cepat padam karena lokasi kebakaran tersebut berdekatan dengan permukiman. ’’Di baratnya masih ada permukiman. Walau cukup jauh, masih tergolong bahaya keberadaan pabrik dan gudang itu,’’ katanya.
Ada sekitar 17 petugas damkar yang berjibaku untuk memadamkan api. Hingga akhirnya pada sekitar pukul 18.45 WIB, api dapat dipadamkan. Sementara itu, pembasahan selesai pukul 19.00 WIB.
Akses jalan kampung yang sempit membuat mobil damkar sempat beberapa kali memutar arah untuk mencari jalan. Pemadamannya terbilang cukup sulit mengingat luas area yang mencapai sekitar 400 meter persegi.
’’Bahan kimia tiner juga menjadi hal yang cukup sulit dipadamkan, khususnya dalam pembasahan. Tadi saat ditinggalkan sudah tidak ada asap. Pukul 19.00 WIB sudah kami tarik mundur semua mobil damkar,’’ imbuhnya.
Dia menyebutkan, penyebab kebakaran adalah ledakan pada ketel berisi tiner. Menurut mantan Kabid Pasar Rakyat Disperindag Sidoarjo itu, diduga ketel tersebut meledak akibat tekanan uap di dalamnya terlalu panas. ’’Alhasil meledak ketelnya, nyamber drum yang ada tinernya dan meledak juga. Ketiga korban tadi di sana saat meledak,’’ jelasnya.
Menurut dia, ledakan dua kali terjadi. Sementara itu, untuk penyelidikan lebih lanjut mengenai kebakaran, pihaknya menyerahkannya kepada kepolisian. ’’Untuk kerugian material, masih dalam perhitungan kami karena ada alat berat yang terbakar,’’ ujarnya. (Slv/Roy)


