Surabaya, investigasi.today – Kekompakan menjadi kunci sukses pembangunan di Jatim. Kekompakan itu pula yang mampu mengantarkan Jatim menjadi peringkat pertama kinerja tertinggi penyelenggaraan pemerintahan daerah selama tujuh kali berturut-turut.
“Terpeliharanya kekompakan antara pemerintah, DPRD, TNI, Polri, swasta, serta seluruh lapisan masyarakat menjadi kunci sukses di Jatim,” ujar Gubernur Jatim Dr. H. Soekarwo seusai memimpin Upacara Hari Otonomi Daerah XXII Tingkat Jawa Timur di Halaman Kantor Gubernur Jatim Jl. Pahlawan No. 110 Surabaya, Jumat (27/4) pagi.
Pakde Karwo sapaan lekat Gubernur Jatim menjelaskan, membangun kekompakan harus egaliter dan sejajar. Artinya, antara birokrasi, politik, dan pihak ketiga seperti LSM, pengusaha, serta berbagai komponen masyarakat lainnya dalam satu tingkatan. Dengan demikian, baru terwujud kekompakan tsb.
Ditambahkan, politik dan birokrasi harus menyatu, dengan memaknai birokrasi Jawa Timur adalah juga pemerintah kabupaten/kota, TNI dan Polri. Selain itu, juga harus memaknai Pemprov bisa bekerja dengan baik apabila bekerjasama dengan kab/kota dan seluruh pihak. “Semuanya harus kompak. Setelah itu baru diikuti dengan perencanaan dan pelaksanaan yang baik untuk menghasilkan akuntabilitas,” ujarnya.
Menurutnya, pemerintah tidak bisa membuat program meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan melaksanakan program tsb dengan baik jika tidak ada kekompakan antara pemangku kepentingan. “Kompak, guyub rukun dan bersatu dulu, baru kemudian membuat program,”tegasnya.
Leadership Dikembangkan Lebih Luas di Jatim
Menurut Pakde Karwo, kunci sukses lainnya dalam pembangunan di Jatim adalah leadership yang dikembangkan secata lebih luas di Jatim. Artinya, leader di Jatim bukan hanya diartikan sebagai gubernur dan wagub, tetapi juga yang lai, seperti forkopimda, pimpinan dewan, pimpinan partai, tokoh agama, dan tokoh masyarakat. “Para leader ini harus kompak,” ucap orang nomor satu di Jatim ini.
Dijelaskan, leadership memegang peranan penting dalam organisasi atau memiliki prosentase sama atau lebih dari 50 persen. Proses kepemimpinan atau leadership yang baik adalah kerjasama yang baik antara pemerintah, masyarakat, dan stakeholder dalam merumuskan kebijakan guna kemajuan daerah dan instansinya. Untuk itu, masyarakat yang dipimpin perlu dan harus ikut diajak bicara mengenai apa yang disenangi dan cocok di dalam kehidupan.
“Kunci sukses sebagai pemimpin yang baik harus belajar dari masyarakat. Pemimpin harus selalu dinamis mengikuti kepentingan-kepentingan yang dibutuhkan masyarakat,” imbuhnya mrnjawab pertanyaan medis.
Dalam kesempatan yang sama, Pakde Karwo juga menyerahkan penghargaan kepada Juara Sinergitas Kinerja Kecamatan (SKK) Provinsi Jatim Tahun 2017, dan bupati/walikota penerima penghargaan kinerja penyelenggaraan pemerintah daerah secara nasional.
Sebagai juara SKK Jatim tahun 201, berurutan dari juara 1 s.d. juara harapan 2, yaitu Kecamatan Dampit Kab. Malang, Kecamatan Sangkapura Kab. Gresik, dan Kecamatan Benowo Kota Surabaya. Diikuti Kecamatan Sumber Malang Kab. Situbondo dan Kecamatan Bangilan Kab. Tuban.
Sementara itu, penerima penghargaan kinerja terbaik kabupaten adalah Bupati Sumenep, Tuban, Nganjuk, Mojokerto, Magetan dan Jombang. Diikuti Bupati Probolinggo, Ngawi, Bojonegoro, Blitar, Lamongan, Pacitan dan Sidoarjo. Selanjutnya, juga Bupati Tulungagung, Banyuwangi, Pasuruan, Malang, Trenggalek, Gresik dan Madiun.
Sedangkan untuk pemerintah kota, masing-masing Kota Madiun, Probolinggo, dan Surabaya. Diikuti Kota Blitar, Kediri, dan Malang. (Salvado)