BATU, Investigasi.today – Pawai Budaya menjadi ajang promosi peserta Rapat Koordinasi Komisariat Wilayah (Rakorkomwil) IV Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (APEKSI) ke-14 tahun 2018 di Kota Batu digelar pada hari Rabu (18/4/2018). Pawai Budaya tersebur dimulai dari titik start di Jl.Panglima Sudirman, tepatnya di depan hotel Arjuna dan finish di didepan Balaikota Among Tani Kota Batu.
Pawai Budaya diikuti oleh 1.822 peserta dari 13 kota anggota Apeksi Komwil IV. Kesenian dan ciri khas daerah juga di tampilkan untuk menghibur masyarakat dan wisatawan yang berkunjung di Kota Batu. Yang menarik di giat Pawai Budaya kali ini Walikota Batu didampingi pimpinan daerah juga turut ikut dalam tari maumere persembahan dari Kota Kupang. Tak lupa Walikota Batu berterima kasih,telah jauh-jauh dari Kota Kupang ke Kota Batu.
Kota Batu sendiri sebagai tuan rumah juga menampilkan ragam atraksi dan seni dalam pawai budaya kali ini dengan tema yang diusung “Merawat Seni Tradisi,Menuju Kota Pariwisata Berbudaya”, pihaknya ingin mengangkat dan memberitahukan bahwa Kota Batu memiliki banyak jenis kesenian dan seniman yang diharapkan mampu mendongkrak tingkat kunjungan wisata. Ada sembilan jenis kesenian seperti Drumband, Sanduk, Tari Petik Tetanen, Musik Perkusi, Jaran Kepang, Reog, Banteng Nuswantara dan tentunya ikon kesenian Kota Batu yaitu Glendo Barong ditampilkan, “ujar Kepala Dinas Pariwisata, Imam Suryono saat di wawancarai oleh Investigasi.
Masyarakat sangat antusias dalam menyambut gelar pawai budaya ini karena semua peserta dari beberapa kota juga menampilkan kesenian daerahnya masing – masing. Kota Malang membawakan grebeg topeng, Kota Mataram dengan perjae besutan, Kota Denpasar dengan tari kecak, Kota Mojokerto dengan tema kerajaan Majapahit dengan sumpah Amukti Palapa nya yang terkenal itu , Sedangkan Kota Madiun dengan soleh madiun serta Kediri membawa kesenian songgolangit petembo. Sehingga pawai ini bisa menghibur dan memukau seluruh warga masyarakat Kota Batu yang hadir. (Bangir)