Kulon Progo, Investigasi.today – Terkait penembakan pos polisi lalu lintas Siluwok, Kulon Progo, yang dilakukan oleh orang tak dikenal, Kapolda DIY, Irjen Pol Ahmad Dofiri meminta publik untuk tidak membesar-besarkan peristiwa tersebut.
“Tidak usah digede-gedein. Itu orang lewat saja jadi tidak ada iniā¦ itu orang iseng. Kecuali pakai bedil beneran, ini kan senapan angin,” ujarnya di Mapolda DIY, Jalan Padjajaran Ringroad Utara, Sleman, Jumat (5/7).
āPos polisi kan lagi kosong, kecuali lagi ada orang. Apa memang serius?ā lanjutnya.
Berdasarkan olah TKP dan barang bukti yang ditemukan petugas, yakni sebutir gotri. Dofiri mengatakan gotri kan dari senapan angin, hanya orang iseng yang kebetulan lewat saja. Namun, penyelidikan untuk mengungkap peristiwa ini tetap dilanjutkan. “Kalau lidik iya tetap kita lakukan,” jelasnya.
Dofiri menegaskan saat ini kondisi Yogyakarta aman dan kondusif, tidak ada peningkatan pengamanan buntut dari insiden tersebut. āNggak ada (peningkatan pengamanan), biasa-biasa aja, Yogya sudah aman,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Reskrimum Polda DIY, Kombes (Pol) Hadi Utomo, menyampaikan bahwa pihaknya sudah berkoordinasi dengan Satgas Densus untuk mengungkap kasus tersebut.
Hadi menilai peristiwa penembakan pospol ini tergolong aksi teror, karena menganggu ketenangan masyarakat. “Semoga segera terungkap,” tandasnya.
Untuk diketahui, pada Kamis (4/7) sekitar pukul 04.00 WIB, pos polisi lalu lintas di pertigaan Siluwok, Desa Tawangsari, Kecamatan Pengasih, Kulon Progo ditembak oleh orang tak dikenal. Menurut saksi mata (Marsono), penembakan diduga dilakukan oleh dua pria yang berboncengan naik sepeda motor jenis sport.
Hasil olah TKP, petugas mengamankan sebutir gotri bewarna emas diameter 4,5 mm. Juga didapati sebuah lubang tak lebih dari 1 cm di kaca sisi depan pos polantas yang berada di pinggir Jalan Wates-Purworejo ini. (Ink)