
BANYUWANGI, investigasi.today – Salah seorang murid SMAN 1 Rogojampi yang pindah sekolah ke SMAN 1 Glagah menuai protes karena diduga bayar mencapai puluhan juta rupiah.
Menurut salah seorang mengaku wali murid yang namanya enggan disebutkan berinisial IM, “Mutasi siswa dari SMAN 1 Rogojampi ke SMAN 1 Glagah bayar 40 juta. Alasannya, uang itu CSR dari PT Lundin”, ungkapnya.
“Nama siswa yang mutasi itu Bovito Lundin. Mutasi awal tahun 2020, semester 2. Waktu itu anaknya berada di kelas X IPA 6. Sekarang berarti kelas XI IPA 6, Waktu Kelas X wali kelasnya Pak Anang Basarodin kelas XI sekarang wali kelasnya Pak Irawan Setiono”, lanjutnya.
Pindah sekolah diduga bayar mencapai sebesar puluhan juta rupiah tersebut tanpa alat bukti akan tetapi sudah menjadi rahasia umum di sekolah tersebut.
“Bayar Rp 40 Juta tersebut memang tanpa bukti dan gak mungkin akan ada bukti karena kategori Suap akan tetapi semua teman satu kelas mengetahui/membicarakan hal itu”, terang IM.
Murid yang kini bersekolah di SMAN 1 Glagah pindahan dari SMAN 1 Rogojampi tersebut merupakan saudara/kerabat pemilik salah satu perusahaan yang ada di Kabupaten Banyuwangi.
“Bovito Lundin sekarang sekolah di SMAN 1 Glagah pindahan dari SMAN 1 Rogojampi setahun yang lalu merupakan keponakan pemilik PT. Lundin”, kata Mujiono, Kepala sekolah SMAN 1 Glagah melalui WhatsApp.
Terkait dengan pembayaran sebesar puluhan juta rupiah tersebut menurut kepala sekolah merupakan informasi yang tidak benar “Informasi bayar dana Rp 40 Juta tersebut tidak benar”, terang Mujiono.
Terkait dengan CSR Kepala sekolah mengaku mau mengajukan untuk perkembangan sekolah. “Dari PT Lundin tentang CSR belum tahu apakah PT.Lundin menyiapkan dana untuk CSR, jika ada saya juga ingin mengajukan”, kata Mujiono. (Widodo)


