Thursday, April 18, 2024
HomeBerita BaruJatimProyek Pembangunan Pasar Sayur Molor, Komisi C DPRD Kota Batu Kecewa

Proyek Pembangunan Pasar Sayur Molor, Komisi C DPRD Kota Batu Kecewa

KOTA BATU, Investigasi.today – Wakil Ketua Komisi C DPRD Kota Batu Didik Machmud merasa heran pembangunan Pasar Sayur Kota Batu tahap dua tidak selesai sesuai jadwal. Didik lebih heran lagi dengan alasan pengembang yang mengatakan molornya penyelesaian Pasar Sayur Kota Batu tahap dua karena bahan untuk memasang atap belum datang.

“Setahu saya, pabrik tidak pernah kehabisan bahan. Tapi biasanya, yang sudah bayar baru dikirim bahannya. Tapi saya tidak paham bagaimana pengembang Pasar Sayur ini,” ujar Didik saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (10/12).

Didik juga mempertanyakan, apakah Pemkot Batu sudah menyerahkan anggaran ke pengembang atau belum. Didik mengaku, Komisi C DPRD kota Batu belum mendapatkan informasi apapun terkait kucuran anggaran ke pengembang untuk pembangunan Pasar Sayur Kota Batu.

“Apakah Pemkot Batu sudah menyerahkan uang atau per termin, itu yang kami belum tahu,” terang politisi Golkar ini. Komisi C DPRD Batu berencana memanggil Pemkot Batu dan pengembang pasar pada Januari 2020. Anggota dewan merasa perlu mengetahui progres pembangunan dan aliran dana yang sudah dikeluarkan selama proses pembangunan selesai.

“Januari kami undang untuk evaluasi. Selain masalah pasar, juga ada masalah lainnya seperti PT BWR, dan Museum HAM,” ujar Didik. Ia pun mengungkapkan kekecewaannya karena Pasar Sayur Kota Batu tahap dua tidak selesai sesuai jadwal yang telah ditentukan. Ia mewanti-wanti, jika dalam masa perpanjangan tidak selesai, maka akan ada sanksi yang harus diterima.

“Saya menyesalkan ketika ini tidak memenuhi target. Tetapi memang ada aturan penambahan waktu. Kami akan lihat isi adendumnya bagaimana,” ungkapnya. Sebagai lembaga yang memiliki fungsi pengawasan, DPRD Kota Batu juga akan menelusuri aliran dana yang telah ditetapkan. Menurut Didik, seharusnya anggota dewan, khususnya Komisi C DPRD Batu diberi informasi terkait aliran dana yang telah digunakan.

“Ranah kami kan pengawasan sehingga nanti kami lihat sejauh mana anggaran yang sudah ditetapkan dengan bukti di lapangan,” tegasnya.

Didik mengaku, banyak mendapat masukan dari pedagang yang ingin agar Pasar Sayur Kota Batu tahap dua segera selesai. Apalagi menjelang pergantian tahun, biasanya terjadi lonjakan kebutuhan pangan, termasuk sayur.

“Pedagang menginginkan sebenarnya akhir bulan selesai, syukur sebelum tahun baru karena permintaan konsumen saat tahun baru meningkat,” paparnya.

Di lokasi, terpantau sejumlah pekerja tengah mengerjakan pemasangan rangka atap pasar. Di bagian depan, ada aktivitas pemasangan paving. Saat Investigasi mencoba minta konfirmasi ke pengembang, petugas keamanan mengatakan kalau para pekerja sedang berada di luar.

Tapi ada seorang pekerja bernama Agung di lokasi. Namun sayangnya Agung tidak berkenan memberikan penjelasan.

“Saya tidak berani memberikan keterangan. Takut salah,” kata Agung. Salah satu pedagang bawang disekitar proyek yang tidak mau disebutkan namanya berharap pengerjaan Pasar Sayur Kota Batu tahap dua segera diselesaikan. Pedagang tersebut berharap proyek tidak molor karena pedagang butuh tempat yang nyaman untuk jualan.

“Saya sudah berdagang sejak 1983 di sini. Kami berharap pasar segera selesai dan banyak pembeli,” harapnya.

Ia menjelaskan, pasar tidak cukup hanya selesai, namun harus ada tata kelola yang baik agar pembeli mau datang dalam jumlah yang banyak. Saat ini, seperti dikeluhkan, pedagang menempati tempat jualan yang kurang nyaman.

“Saya jual bawang lokal asli Batu. Pembelinya ada dari Dinas Pertanian dan luar kota. Tapi ya pedagang tempatnya seperti ini,” ungkapnya. Seperti diberitakan sebelumnya, Pelaksana PT Bintang Wahana Tata, Febri mengatakan pembangunan pasar sayur telah rampung 75 persen. Pembangunan pasar diprediksi tidak sesuai deadline pada 26 Desember 2019 dan dilakukan perpanjangan waktu.

“Ada perpanjangan waktu hingga 28 Januari 2020 mendatang,” ujar Febri kepada wartawan. Pembangunan pasar sayur tahap dua mulai digarap sejak 21 Juni 2019 dengan biaya Rp 5 miliar dari APBD Kota Batu. Proyek itu ditarget rampung akhir 2019.

“Tak bisa dirampungkan sesuai kontrak kerjanya. Jadi diperpanjang dan akan berakhir pada 28 Januari 2020 mendatang,” kata Febri. (bangir)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -











Most Popular