Banyuwangi, investigasi.–Rehab sebuah bangunan berjumlah satu ruang kelas berada di MI islamiyah yang terletak di desa Sempu kecamatan Sempu kabupaten Banyuwangi di duga telah terjadi penyimpangan sehingga menjadi sorotan publik serta menuai berbagai macam kecaman.
Kegiatan tersebut merupakan milik dinas pendidikan yang di laksanakan oleh CV ALI JAYA dengan nilai kontrak sebesar Rp 105.300.000 (Seratus Lima Juta Tiga Ratus Ribu Rupiah) dengan anggaran dana yang bersumber dari APBD TA 2017 berlokasi di desa Sempu kecamatan Sempu kabupaten Banyuwangi.
Menurut sumber,” Kalau di kalkulasi dari segi besarnya anggaran dana yang di pakai untuk rehab bangunan tersebut bisa di katakan ada indikasi telah terjadi penyimpangan karena dengan dana sebesar itu ternyata hanya di pakai untuk rehab satu ruang kelas di bagian atas yaitu mengganti kayu untuk usuk, kemudian atap dari genteng dan pengecatan serta penggantian keramik hanya beberapa meter saja”, ujarnya.
“Kegiatan semacam ini sangat layak untuk di audit karena anggaran sebesar itu mestinya bukan rehab tapi pembangunan ruang kelas baru, kegiatan yang seharusnya bisa di garap secara swakelola akan tetapi yang sangat di sayangkan kegiatan justru telah di CV kan”, tambahnya.
Ironisnya, bangunan tersebut telah berdiri di atas tanah sengketa yang kini masih dalam proses hukum.
” Lokasi yang menjadi tempat berdirinya bangunan MI dan SMP Muhamadiyah tersebut ada dugaan telah terjadi peristiwa tentang penyerobotan tanah hak milik masjid al gufron. Sebenarnya tidak boleh membangun secara sepihak apalagi dana yang di pakai berasal dari pemerintah terlebih lokasi tersebut masih dalam proses hukum”, katanya.
“Syarat untuk mendirikan bangunan tanahnya harus resmi hak milik dan tidak terjadi sengketa, akan tetapi MI Islamiyah justru mendapat kucuran dana untuk rehab bangunan yang berdiri di atas tanah yang sedang bermasalah dengan hukum”,pungkasnya.(Widodo)
