Wednesday, February 19, 2025
HomeBerita BaruJatimSiapkan Pameran Lukis Terbesar di Banyuwangi, Para Perupa Gelar Melukis On the...

Siapkan Pameran Lukis Terbesar di Banyuwangi, Para Perupa Gelar Melukis On the Spot

Banyuwangi, investigasi.today – Puluhan perupa Banyuwangi kembali menggelar melukis on the spot. Mereka melukis para model berpakaian Gandrung dan busana adat Bali sebagai pemanasan menjelang pameran lukis nasional, ArtOs Nusantara yang bakal digelar di penghujung tahun 2022.

Sejumlah perupa papan atas Bumi Blambangan hadir di Langgar Art, Minggu (26/6). Ada S Yadi K, Ilham, Windu Pamor, Aan Suryantara, Sugi Laros, dan puluhan perupa lainnya. Total ada 30 pelukis menggoreskan warna-warna di dalam kanvas.

Sesekali pelukis mengamati tiga model yang juga penari gandrung yang sempat diundang di Istana negara beberapa waktu lalu.

“Kita siapkan model dan tempat melukis on the spot. Ini sebagai cara melemaskan tangan perupa Banyuwangi untuk melukis. Nantinya akan dipamerkan di pameran lukisan tingkat nasional ArtOs Nusantara,” ujar Imam Maskun, Owner Langgar Art Banyuwangi.

ArtOs Nusantara adalah ajang pameran kedua setelah ArtOs Kembang Langit yang sukses digelar dipenghujung tahun 2020 lalu. Ratusan lukisan milik seniman di Indonesia bakal dipamerkan dalam pameran ArtOs Nusantara.

“Ini sesuai serap aspirasi jaringan seniman Nusantara. Hadir pada saat itu Nirwan Dewanto dan Agus Sudibyo, pemerhati lukisan dan Dewan Pers juga. Disana dibuatkan tekad untuk membuat kegiatan serupa seperti tahun lalu,” pungkasnya.

Sementara itu, dalam melukis on the spot penari gandrung dan pakaian adat Bali, menjadi oase bagi seniman dan perupa Banyuwangi. Karena sudah jarang kegiatan melukis on the spot dilakukan di Banyuwangi.

“Terakhir ya 6 bulan lalu. Saat kegiatan ArtOs Kembang Langit. Kami sudah kangen dengan kegiatan ini,” ujar N Khojin, pelukis Banyuwangi.

Melukis Gandrung, kata Khojin, adalah bentuk mensyukuri keindahan budaya, adat dan tradisi Banyuwangi. Karena Banyuwangi tak lepas dari kisah perjuangan Gandrung pada masa penjajahan. Gandrung ikut bergerilya dalam melawan penjajah. Mereka berkeliling membawa gamelan untuk tampil di jalanan. Sambil memberikan kode kepada para pejuang untuk menyerang musuh.

“Filososi Gandrung membuat kami para seniman merasa terhormat melukis Gandrung Banyuwangi. Apalagi sejarah Gandrung adalah pahlawan bagi warga Banyuwangi saat penjajahan lalu,” pungkasnya. (Widodo)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular