Medan, Investigasi.today – Demi menjaga suasana tetap kondusif akibat keributan di kedai tuak Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Kapolda Sumatera Utara Irjen Martuani Sormin menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh lintas agama, Jumat (1/5).
Persoalan kedai tuak harus dibicarakan dengan hati yang dingin dan diselesaikan secara kekeluargaan. Kapolda meminta tokoh agama untuk ikut menjaga ketertiban dan mempercayakan persoalan tersebut ke kepolisian.
Martuani menuturkan peristiwa yang melibatkan Front Pembela Islam (FPI) ini didasari kesalahpahaman. Untuk itu, dia meminta masing-masing pihak untuk intropeksi diri.
“Sumut adalah miniatur Indonesia, jangan sampai terpecah belah. Keberagaman ini harus terus dipelihara,” tandasnya.
Untuk diketahui, insiden berawal saat sekelompok orang dari FPI melakukan penutupan secara paksa kedai tuak dengan alasan memasuki bulan Ramadhan. Merasa keberatan, Pemilik kedai, Lamria Manullang kemudian melaporkan kejadian tersebut ke polisi.
Kapolresta Deli Serdang Kombes Yemi Mandagi, mengatakan bahwa saat ini situasi sudah kondusif. Ketua FPI Batang Kuis yang turut serta, juga telah meminta maaf terkait keributan tersebut.
“Pertemuan sudah digelar dua kali di Polsek Batang Kuis dan Ketua FPI Batang Kuis juga sudah membuat permohonan maaf secara tertulis dan tidak akan mengulangi perbuatannya,” ungkapnya. (Erfan)
