Saturday, September 21, 2024
HomeBerita BaruJatimTelan Anggaran Rp 2 T, RS Kemenkes Surabaya Diresmikan Jokowi

Telan Anggaran Rp 2 T, RS Kemenkes Surabaya Diresmikan Jokowi

Surabaya, investigasi.today – Rumah Sakit Kementerian Kesehatan (RS Kemenkes) Surabaya telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pagi ini. Jokowi menyebut, pembangunan RS Vertikal keempat ini menelan biaya yang tidak sedikit, anggarannya mencapai lebih dari Rp 2 triliun.

Rinciannya, pembangunan RS Kemenkes Surabaya ini menelan anggaran pembangunan gedung sebesar Rp 1.637.032.440.000 atau Rp 1,6 triliun dan anggaran alat kesehatan dari IsDB sebesar Rp 386.988.000.000 atau Rp 386 miliar, serta darì rupiah murni sebesar Rp 159.652.110.000.

Lalu, ada pula anggaran untuk SDM di RS ini yang mencapai Rp 50 miliar.

“Ini menambah tempat tidur 867, dibiayai dengan anggaran gede sekali, Rp 1,6 triliun plus peralatan Rp 386 miliar,” kata Jokowi saat meresmikan RS Kemenkes Surabaya, Jumat (6/9).

“Ini untuk Surabaya, ini untuk Jawa Timur dan nanti sebagian menjadi hak dari Indonesia bagian timur. Plus, masih ada anggaran lagi untuk SDM Rp 50 miliar. Menelan biaya yang tidak kecil,” tambahnya.

Namun, bagi Jokowi, pemerintah tidak ada masalah mengeluarkan anggaran besar. Asalkan, pelayanan kesehatan yang diberikan kepada masyarakat semakin baik, baik ruangan, tempat tidur, dan rumah sakit.

Ia berharap, dengan adanya RS ini, masyarakat Indonesia bisa berobat dalam negeri dan tidak perlu berobat ke negeri tetangga.

“Kita juga tidak ingin, yang sakit-sakit pergi ke Singapura, perginya ke Malaysia kalau RS-nya yang seperti saya lihat (RS Kemenkes), begitu masuk seperti masuk hotel bintang lima. Kalau RS-nya seperti ini, pelayanannya baik, dan yang sakit cepat sembuh dan kerasan karena RS-nya bagus,” kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi menyebut, adanya RS Vertikal ini bisa mencegah hilangnya devisa pergi berobat ke luar negeri. Bahkan, mencapai Rp 180 triliun.

“Ini akan mencegah kehilangan devisa kita Rp 180 triliun setiap tahunnya. Karena masyarakat kita pergi ke Singapura, pergi ke Jepang, pergi ke Amerika untuk berobat, Rp 180 triliun, gede sekali,” jelasnya.

Ia juga menyinggung penerangan RS Kemenkes ini berbeda dengan RS yang ada di daerah.

“Penerangan di RS juga semakin terang. Saya lihat RS di daerah, masuk, nggak tahu berapa RS yang saya masuki di daerah, gelap, gelap. Ndak seperti yang saya lihat ini, terang, terang benderang. Itu yang kita inginkan agar pasien cepat sembuh dan pelayanan terhadap masyarakat semakin baik,” pungkasnya.

Diketahui, pembangunan RS Kemenkes Surabaya dimulai sejak tahun 2022. Proyek ini dan merupakan Program Prioritas Nasional (ProPN) bidang kesehatan yang sesuai dengan Rencana Kerja Kementerian Kesehatan Tahun Anggaran 2022 sampai 2024.

RS Kemenkes Surabaya memiliki luas bangunan 163.380 m², terdiri dari empat gedung, yang berfungsi sebagai satu gedung medica/center atau gedung utama, serta tiga gedung pelayanan yang masing-masing disediakan untuk penanganan penyakit Kanker, Jantung, dan Stroke.

RS Kemenkes Surabaya memiliki kapasitas 772 tempat tidur ruang rawat inap, 59 tempat tidur HCU/Intermediate Care, 95 tempat tidur ICU/PICU/ICVCU/PACU, 16 ruang operasi, dan 20 unit kemoterapi.

Selain itu, RS Kemenkes Surabaya dilengkapi pula dengan alat-alat berteknologi canggih penunjang pelayanan, seperti mammography, CT Scan 256, MRI 3T, PET-CT yang tidak kalah dengan fasilitas RS di luar negeri.

RS Kemenkes Surabaya diproyeksi akan memiliki peran strategis dalam upaya menurunkan penyakit kanker, jantung, dan stroke di Indonesia serta menjadi Rumah Sakit dengan layanan unggulan setingkat Asia dan menjadi RS Pendidikan, dan Penelitian serta jejaring pengampu layanan otak, jantung, dan kanker dan sistem jejaring layanan rujukan melalui optimalisasi peran Rumah Sakit Vertikal dalam upaya peningkatan akses dan kualitas layanan kanker, jantung, dan otak di Indonesia.

Selain itu, juga memiliki rute penerbangan langsung yang cukup banyak, termasuk jalur-jalur internasional ke dan dari Asia, Eropa Amerika, Australia. Dengan kemudahan aksesibilitas ini, diharapkan RS Kemenkes Surabaya dapat mengurangi beban antrian layanan jantung, kanker dan stroke di wilayah Jawa sekaligus memperluas jangkauan layanan dalam skala nusantara dan menjadi rumah sakit rujukan untuk wilayah Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. (Lg)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -




Most Popular