Thursday, March 28, 2024
HomeBerita BaruJatimTransformasi Bisnis Petrokimia Gresik untuk Hadapi Pasar Komersil

Transformasi Bisnis Petrokimia Gresik untuk Hadapi Pasar Komersil

Gresik, Investigasi.today – Memasuki satu tahun pemerintahan Presiden Jokowi –Wakil Presiden Ma’ruf Amin, Kementerian BUMN di bawah kepemimpian Menteri BUMN Erick Thohir, telahmencanangkan 5 (lima) program prioritas, yang salah fokusnya adalah inovasi model bisnis. Petrokimia Gresik perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding BUMN Pupuk Indonesia telah mengimplementasikan perubahan model bisnis melalui program transformasi bisnis yang dijalankan sejak awal tahun lalu.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menjelaskan bahwa perusahaan telah mengubah tiga paradigma untuk menjawab tantangan di pasar bebas, yaitu perubahan dari Inefisiensi menjadi Efisiensi, dari Product Driven menjadi Market Driven, dan perubahan orientasi dari Subsidi menjadi Komersial.

“Perubahan paradigma adalah dasar bagi perusahaan untuk mencapai sasaran TPBG, yaitu hadir sebagai market leader dan dominant player di sektor agroindustri, menjadi leader dalam cost leadership, dan diversifikasi usaha,” ujar Dwi Satriyo. 

Ia mengungkapkan bahwa tantangan yang dihadapi Petrokimia Gresik dalam waktu dekat adalah perubahan pola subsidi oleh pemerintah. Jika saat ini subsidi diberikan kepada petani melalui produsen pupuk, ke depan subsidi diberikan langsung kepada petani melalui penggunaan Kartu Tani.

“Petani mempunyai kebebasan untuk memilih produk pupuk sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Di sini kita akan berbicara pasar komersial, bukan lagi berorientasi subsidi,” tandasnya.

Tantangan selanjutnya adalah masih mahalnya harga gas yang merupakan bahan baku penting untuk memproduksi pupuk jenis Urea, NPK, dan ZA. Bahkan komponen biaya gas memiliki porsi hingga 70% dalam struktur biaya produksi pupuk Urea. Sehingga dengan tingginya harga gas berdampak pada daya saing usaha.

“Sebagai jawaban atas tantangan harga gas ini, Petrokimia Gresik harus melakukan penghematan yang ekstra agar produk-produk kita berdaya saing tinggi,” kata Dwi Satriyo.

Untuk itu, Petrokimia Gresik melalui program TBPG juga memperbaiki seluruh value chain atau rantai nilai yang ada di perusahaan, mulai dari pemahaman mengenai pasar (market intelligence), kemudian inbound logistics, proses produksi, outbound logistics, penjualan, hingga services.

Alhamdulillah perbaikan value chain pada tahapan produksi telah mampu menurunkan semua HPP (Harga Pokok Penjualan),” ungkap Dwi Satriyo.

Menurutnya, TBPG yang dijalankan Petrokimia Gresikmerupakan burning platform bagi Insan Petrokimia Gresik untuk mampu bersaing di pasar komersial. Untuk itu insan di korporat harus bangun dari “zona nyaman” subsidi, dan sekarang harus berpikir inovatif, efisien dan berorientasi pada kebutuhan pasar. 

“Inilah kenapa Petrokimia Gresik berkomitmen untuk menjadi Solusi Agroindustri, semua jawaban atas kebutuhan agroindustri ada di Petrokimia Gresik,” ujarnya.

Adapun solusi yang ditawarkan Petrokimia Gresik adalah dengan memberikan kawalan pertanian yang komprehensif mulai dari menyediakan benih unggul, pupuk berkualitas hingga pestisida. Bahkan Petrokimia Gresik menyiapkan layanan pertanian melalui mobil uji tanah dan klinik pertanian yang ada di sejumlah wilayah di Indonesia.

Terkait pupuk, Petrokimia Gresik menciptakan produk berorientasi pasar, mulai dari NPK Phonska Plus yang dilengkapi dengan Zinc, pupuk cair organik Phonska Oca untuk meningkatkan produktivitas dan menjaga kesuburan tanah, dan sejumlah produk lain yang sangat lengkap.

“Untuk menjadi leader kita harus menyamakan paradigmasehingga dalam perjalannya bisa saling melengkapi,” tutup Dwi Satriyo. (Ink).

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment - (br)

Most Popular