Banyuwangi, investigasi today – Situasi Desa Sumberagung Kecamatan Pesanggaran kembali mencekam,masyarakat yang merasa sangat disepelekan oleh PT.BSI kembali melakukan aksi massa.
Setelah 2 malam melakukan aksi menginap di Polsek Pesanggaran,kini masyarakat melakukan pemblokiran jalan di pertigaan lowi.
Peristiwa ini masih berkaitan dengan peristiwa laka lantas yang menimpa Nur hidayat,warga blok 5 Desa Sumbermulyo yang di serempet oleh Truk milik PT.ARKATO,
salah satu Perusahaan yang di kontrak oleh PT.BSI.Sejak awal masyarakat meminta agar PT.BSI bertanggung jawab atas insiden tersebut,namun sampai saat ini,rabu 21 maret mereka belum juga mendapat jawaban dari pihak PT.BSI.
Akibat pemblokiran jalan,terjadi antrian panjang kendaraan truk besar pengangkut material kebutuhan PT.BSI.
Salah satu koordinator aksi,Narto saat dinkonfirmasi menjelaskan”Pihak PT.BSI se akan tidak menggubris tuntutan kami,padahal tuntutan kami tidak berlebihan,
tolong mereka bertanggung jawab atas laka lantas yang menimpa teman kami.Tapi apa kenyataanya,jangankan tanggung jawab,menggubris saja tidak”ungkapnya.
Setelah menginap di Polsek selama 2 malam dan tidak mendapatkan titik temu,akhirnya massa mengambil keputusan untuk memblokir jalan pertigaan lowi,di mana jalan itu adalah satu satunya akses untuk transportasi kendaraan tambang emas PT.BSI.”Aksi blokir jalan ini kami lakukan agar PT.BSI mau mendengar tuntutan kami,
agar mereka tidak meremehkan kami selaku warga sekitar tambang.”imbuh Narto.
Dalam statmentnya,salah seorang peserta aksi mengatakan”Kami tidak mengharap yang lebih dari PT.BSI untuk teman kami Nur hidayat,tolong PT.BSI bertanggung jawab atas laka lantas yang terjadi,selesaikan sesuai jalurnya,kami ini manusia,tolong hargai kami juga sebagai manusia,kalau sudah rame begini,
akhirnya aksi massa makin meluas”jelasnya.
Di tanya terkait sampai kapan aksi blokir jalan akan di lakukan,Narto menjelaskan”Kami akan tetap blokir jalan sampai ada solusi dari PT.BSI untuk teman kami”ungkapnya.
Sempat terjadi perselisihan antara petugas pengamanan dari Polisi dengan massa,ketika massa meminta agar 3 kendaraan berat yang berhenti tepat di pertigaan untuk agak bergeser ke arah barat,
agar jalan terbuka untuk kendaraan umum yang keluar ataupun masuk ke arah Pulau merah,
dari pihak kepolisian melarang dengan alasan menunggu arahan Kapolres yang masih dalam perjalanan menuju TKP,
sedang massa tetap menghendaki 3 kendaraan berat bergeser kebarat untuk membuka jalan agar tidak macet.
Akhirnya di peroleh kesepakatan demi kelancaran lalu lintas,3 kendaraan berat maju ke arah barat,sedang yang lain tetap di posisi.
Sampai berita ini di buat,massa masih melakukan pemblokiran sambil menunggu kabar dari PT.BSI dan menunggu kedatangan Kapolres Banyuwangi. (Adi)