Thursday, March 28, 2024
HomeBerita BaruTNI/PolriWarga Delobrawah Dapatkan Sosialisasi KB dan kesehatan Reproduksi

Warga Delobrawah Dapatkan Sosialisasi KB dan kesehatan Reproduksi

JEMBRANA, Investigasi.today – Kegiatan non fisik Tentara Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-102 tahun 2018 juga melaksanakan penyuluhan kesehatan dan pelayanan keluarga berencana (KB) bettempat di Balai Tempek, Br. Tegal Sari, Ds. Delod Berawah, Kec. Mendoyo, Kab. Jembrana, pada Kamis (26/7) malam.

Penyuluhan tentang Keluarga Berencana yang di berikan oleh Dinas PPPA PPKB ( I Pt Suarnita SH) dalam rangka kegiatan Non Fisik TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) ke 102 yang di selenggarakan oleh Kodim 1617/Jembrana yang bersinergi dengan Mahasiswa KKN (Undiksa, IHDN, UNS)

Menurut Pak Suarninta selaku Narasumber untuk menjadi keluarga yang berkualitas, keluarga Indonesia harus mengikuti program KB yang sudah dicanangkan oleh pemerintah.

Pasalnya, ledakan pertumbuhan penduduk sangat berpotensi menyebabkan gejolak sosial dalam masyarakat.

Berkaitan dengan hal itu lanjutnya, dengan adanya penyuluhan kesehatan dan pelayanan KB diharapkan dapat menekan ledakan pertumbuhan penduduk khususnya di Kab. Jembrana.

“Indikator keluarga yang mengalami peningkatan ketahanan dan kesejahteraan dapat dilihat dari pelaksanaan delapan fungsi keluarga sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 87 Tahun 2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana dan Sistem Informasi Keluarga,” jelas Pak Suarnita.

Beliau juga mengajak masyarakat Desa Deleod Berawah khususnya agar selalu mengunakan Alat Kontrasepsi (KB) yang cocok untuk tubuhnya masing masing, program KB juga bertujuan untuk mengatur jumlah dan jarak kelahiran, mengurangi resiko kematian terhadap Ibu, program KB juga tidak pernah melarang masyarakat untuk mempunyai anak lebih dari 2 asalkan mampu membiyayai dan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Program KB tidak hanya membahas pembatasan keturunan tapi juga membahas kesehatan reproduksi dan harus dijaga kebersihan serta kesehatannya, contohnya adalah Program Papsemear berfungsi mendeteksi terjadinya kanker servik dan harus dilakukan setiap 6 bulan sekali.

Semuanya itu sudah masuk dalam satu bagian kesehatan reproduksi serta penyuluhan Seks dibawah 21 tahun bisa menyebabkan kanker serviks dan dapat menyebabkan bayi lahir muda (prematur) dan cacat maupun kehamilan yang tidak diinginkan.

Untuk itu peran masing masing orang tua juga diperlukan dalam memperhatikan tumbuh kembang putra puti mereka saat memasuki usia remaja tegas Narasumber. (Iskandar)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment - (br)

Most Popular