Gresik, Investigasi.today – Bupati terpilih, Fandi Akhmad Yani selalu punya cara untuk menyapa warga Gresik. Setiap pagi melakukan gowes atau bersepeda keliling desa. Pada Sabtu (6/2) pagi, Gus Yani memilih rute Desa Suci, Kecamatan Manyar, Gresik.
Menariknya dalam gowes itu, Gus Yani selalu menyempatkan berdialog dengan warga untuk petik aspirasi. “Saya ingin terus bisa berkomunikasi dengan warga. Dan gowes ini pilihan tepat. Selain olahraga, juga bisa petik aspirasi,” ungkapnya.
Saat keliling, masuk kampung ke kampung Desa Suci, UMKM Masjid Alamin Perum Griya Suci Permai (GSP) menarik perhatiannya. Usaha berupa pujasera itu jadi alternatif terbaik di tengah pandemi, juga mandiri. “Bisa diadopsi desa-desa lain. Dan ini sangat bagus,” katanya saat berdialog dengan pemilik stand pujasera Masjid Alamin.
Pihak masjid memberi tempat bagi warga untuk berjualan. Dibuatkan tenda-tenda modern. Pujasera itu ditata dengan rapi. Ada puluhan stand dengan jualan aneka makanan dan minuman. “Biasa bapak-bapak atau ibu-ibu usai sholat menyempatkan membeli makanan dan minuman,” ujar Yudho, purnawirawan AAL yang tinggal di GSP.
Tampaknya ‘aji mumpung’ dipakai warga Suci. Mumpung ada bupati terpilih, pilihan jalur gowes pun dilewatkan jalan rusak penghubung Perum PPS dengan Desa Pongangan dan Peganden.
“Pinter wong Suci, dilewatkan jalan rusak. Tapi selain rumah sakit selatan, Kali Lamong, PDAM, pendidikan dan kesehatan, kami juga fokus perbaikan infrastruktur jalan,” katanya memberi respon atas celetukan warga.
Tidak cukup di situ. Warga juga mengajak Gus Yani melihat telaga desa yang dulu menjadi sumber PAM PDAM Giri Tirta. Bahkan, Gus Yani juga diajak melihat-lihat Lembah Kidang yang bakal disulap jadi destinasi wisata alam serta bumi perkemahan.
Khoirul Huda, anggota DPRD yang juga warga Suci mengapresiasi langkah Gus Yani membuat program gowes petik aspurasi itu. “Program ini dilakukan kepala-kepala daerah lain. Tapi hanya olahraga saja. Gus Yani ini mengemas dengan petik aspirasi, ini yang bagus,” tandasnya. (Slv)
