Gresik, Investigasi.today – Komisi IV DPRD Gresik meminta Pemkab Gresik segera merealisasikan program beasiswa dokter spesialis untuk ditempatkan di RSUD Umar Mas’ud Pulau Bawean.
Hal tersebut dikarenakan, peraturan bupati (Perbup) yang mengatur juknis dan mekanisme beasiswa yang sudah dianggarkan dalam APBD Gresik tahun 2023 itu belum terbit.
“Sudah saya konfirmasi ke Bappeda Gresik. Informasinya, perbup belum dibuat,” ungkap Anggota Komisi IV DPRD Gresik, Bustami Hazim, Senin (27/2).
Bustami menuturkan, saat ini komisi IV bersama Dinkes Gresik menggelar rapat membahas anggaran yang disiapkan untuk beasiswa dokter spesialis senilai Rp 5 miliar. Komponennya termasuk tahapan seleksi hingga pembiayaan.
“Ada lima dokter spesialis yang dibutuhkan RSUD Umar Ma’sud. Yakni, dokter spesialis penyakit dalam, kandungan, anak, anestesi, dan bedah,” terang politisi yang mewakili Daerah Pemilihan (Dapil) Sangkapura- Tambak Pulau Bawean ini.
Berdasarkan laporan yang diterima DPRD Gresik, sementara ini pihak pemerintah akan mengajukan kerja sama kuliah kedokteran ke Universitas Brawijaya, dan Airlangga. “Nantinya, Bupati yang akan merekomendasikan proses tersebut,” jelas politisi PKB ini.
“Sudah ada yang mendaftar untuk beasiswa dokter spesialis ini,” tandasnya.
Anggota Komisi IV lainnya yang dari Dapil Bawean, Musa, menambahkan program beasiswa ini tidak harus diikuti oleh pegawai negeri sipil (PNS) saja.
Namun, semua masyarakat yang benar-benar berkomitmen mengikuti beasiswa, sampai menjadi dokter yang ditugaskan di RSUD Umar Masud selamanya.
“Syarat utama putra-putri Bawean dan diharapkan bertugas selamanya di Bawean,” tegasnya.
“Dan juga agar bisa menaikkan tipe rumah sakit, dari tipe D ke tipe C,” pungkas Musa. (Slv)
