
Jakarta, Investigasi.today – Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto disebut-sebut sebagai calon potensial menjadi cawapres mendampingi Ganjar Pranowo. Namun, baru-baru ini Prabowo memberikan pernyataan seolah menolak menjadi cawapres karena dicalonkan sebagai capres oleh partainya.
Terkait hal itu, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, dalam memasangkan capres-cawapres, partai akan melakukan pendekatan secara bertahap. Sehingga terjalin kesepakatan bersama.
“Ya tentu saja kita kan nggak model kawin paksa, tentu ada pacarannya, ada pemahamannya, ada komitmen terhadap rakyat bangsa dan negara,” kata Hasto di DPP PDIP, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (24/4).
Hasto menuturkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga telah menyampaikan bahwa cawapres untuk Ganjar masih sangat dinamis. Banyak nama-nama yang muncul, namun belum terjalin kesepakatan akhir.
“Secara dinamika politik yang memang sangat dinamis kami melakukan kajian terus menerus dan nantinya dijajak oleh ibu Megawati Soekarnoputri yang ambil keputusan,” jelasnya.
Oleh karena itu, setelah dilakukannya deklarasi pencapresan Ganjar, komunikasi politik dilakukan PDIP dengan partai-partai politik lain. Langkah ini untuk menyamakan persepsi demi kepentingan rakyat.
“Jadi nggak ada proses-proses yang terkait dengan jodoh menjodohkan karena semua itu berjalan dengan natural sesuai dengan kehendak dari masyarakat,” pungkas Hasto.
Sebelumnya, Prabowo Subianto buka suara terkait wacana dipasangkan dengan Ganjar Pranowo sebagai cawapres. Prabowo mengatakan dirinya juga dicalonkan partainya sebagai capres karena posisi Gerindra saat ini cukup kuat.
Hal tersebut diungkapkan Prabowo yang menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) saat bersilahturahmi ke kediaman pribadi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Sumber, Sabtu (22/4) siang . Prabowo tiba sekitar pukul 11.58 menggunakan mobil dinas warna putih. Sekitar 1 jam 30 menit Prabowo berada di dalam rumah kediaman pribadi Jokowi.
Ditemui awak media saat hendak meninggalkan kediaman Jokowi, Prabowo mengatakan soal penunjukan Ganjar sebagai capres merupakan dinamika dalam politik.
“Rakyat harus punya pilihan. Itu demokrasi, kita lihat perkembangan, kita lihat dinamika. Semua berorientasi pada kepentingan nasional dan rakyat, itu intinya. Soal pencapresan dan lain sebagainya,” tutur Prabowo.
Disinggung soal dirinya digadang-gadang menjadi pasangan Ganjar, Prabowo mengatakan PDIP sudah memilih Ganjar sebagai calon presiden. Di sisi lain, internal Gerindra menginginkan dirinya untuk maju menjadi capres. “Partai saya mencalonkan saya sebagai capres. Partai saya agak kuat juga sekarang,” ujar Prabowo. (Slv)