Gresik, Investigasi.today – Aksi demo Pekerja Proyek Manyar Gresik (PPMG) yang menuntut serapan tenaga kerja bagi warga lokal di sejumlah perusahaan di Gresik, termasuk proyek smelter PT Freeport Indonesia di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Manyar nyaris ricuh.
Sejumlah massa terlibat aksi saling dorong dengan petugas keamanan yang berjaga. Aksi saling dorong itu terjadi saat sejumlah massa berusaha merangsek ke dalam DPRD Kabupaten Gresik.
Dalam aksinya, para pendemo membentangkan sejumlah spanduk tuntutan. Mereka menuntut kesempatan kerja bagi warga Kecamatan Manyar dan warga di Kabupaten Gresik minimal sebanyak 60 persen di sejumlah perusahaan yang beroperasi di Wilayah Manyar Gresik.
Tidak hanya itu, massa pekerja proyek Manyar Gresik juga menuntut adanya kerjasama pihak perusahaan dengan masyarakat lokal melalui pemerintahan desa (PEMDes) tempat mereka beroperasi dan adanya partisipasi pembangunan terhadap masyarakat lokal.
Koordinator Lapangan (Korlap) aksi massa pekerja proyek Manyar Gresik, Abdul Hamid menyatakan dalam keterangan resminya jika aksi unjukrasa menuntut adanya kesempatan kerja. Sebab selama ini, masih banyak warga warga lokal Gresik yang masih menganggur.
“Masih banyak warga lokal Gresik yang belum mendapatkan pekerjaan. Minim sekali kesempatan kerja bagi warga lokal. Makanya kami menuntut minimal 60 persen mendapatkan kesempatan kerja di pabrik pabrik yang berdiri diwilayah mereka,” tegas Abdul Hamid dalam orasinya.
Massa pekerja proyek Manyar Gresik mengancam akan menggelar aksi turun jalan dan unjukrasa kembali terhitung sejak hari Rabu hingga Jum’at nanti jika tuntutan mereka tidak segera dipenuhi, karena 60 persen kesempatan kerja bagi warga lokal adalah harga mati.
“Kami mendesak wakil rakyat di DPRD Gresik untuk membantu memperjuangkan nasib warga lokal Gresik khususnya warga Kawasan Manyar Gresik. Warga Gresik butuh pekerjaan bukan janji janji,” jelasnya.
Setelah beberapa waktu melakukan orasi, perwakilan massa aksi pun akhirnya dipersilahkan masuk ke gedung DPRD Gresik untuk melakukan audiensi, menyampaikan tuntutan mereka.
Aksi unjuk rasa tersebut digelar sejak pukul 06.00 WIB, dengan sasaran Proyek Smelter PT Freeport Indonesia di kawasan JIIPE Manyar Gresik, PT CHiyoda Internasional Indonesia dan Kantor DPRD Gresik. (Ink)