Surabaya, investigasi.today – Musim kemarau melanda sejumlah kawasan di Indonesia. Namun di Jatim, masih ada hujan lokal berakibat pada fenomena alam.
Prakirawan Stasiun BMKG Maritim Tanjung Perak Surabaya Ady Hermanto memprediksi, hal itu juga berdampak pada kondisi cuaca maritim wilayah Perairan Jatim. Menurutnya, berlaku 24 jam Minggu (9/7/2023) sampai Minggu (10/7/2023) 07.00 WIB.
“Kondisi cuaca di sebagian besar wilayah perairan Jatim berawan,” kata Ady, Minggu (9/7).
Ady menjelaskan, kondisi arah angin didominasi dari timur sampai tenggara. Menurutnya, kecepatan angin maksimum di Laut Jawa bagian Timur mencapai 19 knots atau 35 km/jam.
“Untuk Samudra Hindia Selatan Jatim sebesar 23 knot atau 42 km/jam),” ujarnya.
Ady menegaskan, hal itu juga berdampak pada gelombang air laut. Sebab, ketinggian gelombang laut di Selat Madura berkisar antara 0.3 sampai 1 meter. Lalu, di Laut Jawa bagian Timur antara 0.5 sampai 2 meter dan Samudra Hindia Selatan Jatim antara 2 sampai 4.3 meter.
Dia mengimbau masyarakat pesisir, nelayan, hingga seluruh pengguna moda transportasi laut untuk selalu berhati-hati dan waspada.
“Waspada tinggi gelombang lebih dari 2.5 meter di Perairan Selatan Jatim dan Samudra Hindia selatan Jatim,” tuturnya. (Lg)