Surabaya, Investigasi.today – Berdasar pemetaan polrestabes, di Surabaya ada 75 tempat pemungutan suara (TPS) yang masuk kategori rawan.
Untuk menanggulangi potensi kerawanan pesta demokrasi, Forkopimda Surabaya, KPU, Bawaslu, dan seluruh partai politik (parpol) menggelar deklarasi pemilu damai di Graha Sawunggaling kemarin (18/10).
Kapolrestabes Surabaya Kombespol Pasma Royce mengatakan, perlu ada sinkronisasi dalam penanganan pemilu.
Apalagi, hari ini sudah memasuki masa pendaftaran calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Itu membutuhkan kesamaan prinsip agar tugas pengamanan bisa dipahami semua pihak.
”Kami berharap semua pihak terkait bersama-bersama dan selalu berkoordinasi menyampaikan persoalan yang ada. Sehingga apa pun persoalannya, bisa dilakukan langkah-langkah penyelesaiannya,” paparnya.
Dari data polrestabes, ada 75 TPS yang masuk kategori rawan. Kemudian TPS kurang rawan sejumlah 6.532 titik. TPS sangat rawan nihil.
Tiap-tiap TPS juga memiliki protokol pengamanan yang berbeda. Petugas pengamanan akan semakin banyak bila statusnya semakin rawan. Total petugas yang dikerahkan 10.830 personel. Perinciannya, Polri 2.166 personel, TNI 350 personel, dan Pemkot Surabaya 8.314 personel.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi berharap deklarasi pemilu damai itu dimaknai nyata oleh semua elemen yang hadir. Termasuk parpol.
Anggota parpol harus menyosialisasikan pemilu damai saat turun ke masyarakat.Eri mengimbau ASN tidak mengikuti kegiatan yang mengarah pada kampanye. (Laga)
