Sunday, June 22, 2025
HomeBerita BaruJatimOptimalkan Akses Pertanian, Pemdes Babakbawo Bangun Rabat Beton JUT dan Saluran Irigasi

Optimalkan Akses Pertanian, Pemdes Babakbawo Bangun Rabat Beton JUT dan Saluran Irigasi

Gresik, Investigasi.today – Pemerintah Desa Babakbawo, Kecamatan Dukun, Kabupaten Gresik, menunjukkan komitmennya dalam mendukung program ketahanan pangan lewat berbagai proyek infrastruktur pertanian.

Pada tahun 2025, Pemdes Babakbawo mengalokasikan 20% dari total Dana Desa, yakni sebesar Rp169.233.000 untuk pembangunan dan rehabilitasi sarana-prasarana pertanian agar akses dan distribusi hasil pertanian semakin mudah.

Kepala Desa Babakbawo, Khamim, S.Pd.I, menjelaskan bahwa fokus utama pembangunan kali ini adalah pembenahan infrastruktur yang berkaitan langsung dengan kebutuhan para petani di desanya.

“Kami ingin memastikan bahwa petani bisa bekerja lebih nyaman dan hasil panennya bisa didistribusikan secara optimal,” ungkap, Khamim, Minggu (22/6/2025).

Sejumlah proyek sudah terealisasi pada semester pertama 2025. Salah satunya pembangunan Rabat Beton Jalan Usaha Tani (JUT) Babakbawo–Ima’an sepanjang 36 meter, lebar 2,5 meter, dan ketebalan 0,2 meter.

Proyek ini selesai dikerjakan pada bulan Februari 2025, dengan menelan anggaran sebesar Rp45.500.000.

“Rabat beton ini membuat akses menuju lahan pertanian lebih baik, sehingga mempermudah mobilisasi alat-alat pertanian dan hasil panen petani,” terangnya.

Selain itu, rehabilitasi jembatan pertanian Desa Babakbawo rampung dilaksanakan pada bulan Mei 2025, dengan anggaran Rp 21.600.000.

Rehabilitasi ini fokus memperlebar jembatan hingga 3 meter agar bisa dilalui truk-truk pengangkut hasil panen.

“Sebelumnya banyak kendaraan besar terkendala saat melintasi jembatan yang terlalu sempit, jadi kita berinisiatif mempermudah akses distribusi gabah para petani di Desa Babakbawo,” tuturnya.

Tak hanya perbaikan akses, Pemdes Babakbawo juga membangun Kanopi Lumbung Pangan berukuran 11,5 x 3,5 meter di bulan Maret 2025. Dengan anggaran Rp 28.500.000, kanopi ini digunakan sebagai tempat penyimpanan beras dan gabah milik petani serta melindungi hasil panen agar tetap aman dan terjaga kualitasnya.

“Semua pembangunan ini didesain untuk jangka panjang dan agar bisa langsung dirasakan oleh petani Babakbawo, sebab mayoritas warga di sini berprofesi sebagai petani. Selain untuk kebutuhan konsumsi sendiri, hasil pertanian kami juga diekspor ke daerah lain,” terangnya.

Sementara untuk tahap kedua yang direncanakan berlangsung pada Juli hingga Desember 2025, Pemerintah Desa sudah merancang dua proyek lanjutan.

Yakni, galian saluran irigasi pertanian sepanjang 80 meter, lebar 4 meter, dan kedalaman 1,5 meter dengan anggaran Rp 50.235.000, serta pembangunan Pintu Air Sidomulyo senilai Rp 23.400.000.

Pintu air ini akan berfungsi sebagai pengatur aliran drainase agar kebutuhan air untuk lahan pertanian tetap terpenuhi sepanjang tahun.

“Pada akhirnya ini semua untuk kesejahteraan masyarakat. Jika kebutuhan petani terpenuhi dan hasil panennya meningkat, maka warga Desa Babakbawo pun bisa lebih sejahtera,” pungkasnya.

Diketahui, Total luas Desa Babakbawo mencapai 190 hektar, di mana 32 hektar di antaranya adalah lahan pertanian produktif. (Ink)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular