
Gresik, Investigasi.Today – Tradisi Kontes Bandeng Tradisional dan Pasar Rakyat atau yang lebih dikenal dengan Pasar Bandeng di Kabupaten Gresik, Jawa Timur menjadi magnet masyarakat Kota Pudak saat menjelang lebaran tiba. Tiap akhir Bulan Ramadhan, ratusan petambak menjual bandengnya.
Bukan warga Gresik katanya kalau tidak memasak bandeng saat lebaran. Di sepanjang Jalan Samanhudi, ratusan petambak menjual bandengnya. Mereka menjual bandeng dengan ukuran bermacam-macam, mulai dari yang kecil berbobot satu kilogram hingga bandeng kawak yang berbobot hingga enam kilogram lebih.
Konon tradisi memakan bandeng saat lebaran itu datang ketika pada zaman Sunan Giri dahulu, para santri membeli bandeng Gresik sebelum dibawa pulang ke kampung halaman. Sebab waktu itu, Gresik dikenal dengan banyak pondok pesantren.
Selain dibawa oleh-oleh santri yang mondok di Gresik, pasar bandeng mulanya digelar untuk memenuhi kebutuhan para santri Sunan Giri untuk berlebaran sehingga pasar bandeng buka mulai 27 hingga 30 Ramadhan.
Salah satu pembeli, Ibu Rohma mengatakan, ia sengaja mengunjungi pasar bandeng karena ingin mencari bandeng dengan ukuran besar.
“Ya, memang sudah tradisi mas. Setahun sekali mau cari bandeng yang besar. Gak wong Gresik nek gak riyoyo mangan iwak bandeng (Bukan masyarakat Gresik namanya kalau lebaran gak makan bandeng),” ucapnya.

Rohma menuturkan setelah keliling mencari bandeng ukuran besar bersama keluarganya, akhirnya memilih bandeng berbobot 5,45 Kilogram yang dijual di salah satu stand pasar bandeng dengan harga Rp. 650.000,-
Bandeng tersebut rencananya akan dimasak untuk kudapan saat lebaran nanti. “Ini menu wajib keluarga kami saat lebaran, akan dimasak kelan bandeng,” ungkapnya.
Sementara itu, salah satu penjual bandeng Kusniah mengaku jika ia sudah beberapa kali ikut berjualan di pasar bandeng. Khusus untuk tahun ini, ia membawa dua boks ikan bandeng.
Kusniah mengatakan bahwa ia membawa bermacam ukuran bandeng, mulai dari bandeng yang berukuran kecil hingga ukuran besar atau kawak. Harganya pun bermacam-macam, mulai dari puluhan ribu hingga ratusan ribu.
Kusniah membeberkan, ikan yang dijual olehnya merupakan hasil beli dari petambak Gresik mulai dari petambak Mengare, Bungah hingga dari Ujungpangkah. “Jual sejak sore tadi. Alhamdulillah sudah habis satu boks. Nanti ambil lagi. Ini rencana mau berjualan hingga penutupan pasar bandeng,” pungkasnya. (Salvado)