Bojonegoro, Investigasi.today Kiai memberikan warisan ilmu dan pondok pesantren (ponpes) untuk kepentingan umat dan generasi penerus. “Kiai tidak meninggalkan warisan berupa harta berlimpah, tetapi ilmu dan pondok pesantren,” ujar Wakil Gubernur Jatim Drs. H. Saifullah Yusuf saat menghadiri Haul ke-25 KH. Moh. Sholeh dan Para Masyayikh Ponpes Attanwir Talun Kab. Bojonegoro, Jumat (8/9).
Gus Ipul sapaan lekat Wagub Jatim menjelaskan, ponpes tidak bisa diperjualbelikan karena bukan milik pengasuh atau perorangan. Sebagai contoh Pondok Pesantren Attanwir Talun ini dibangun dan dipersembahkan untuk kepentingan umat dan generasi penerus.
Sehingga jika ponpesnya dibangun dengan bagus dan mewah bukan untuk pengasuh, tetapi untuk umat yang menempuh atau memperoleh ilmu.
Almarhum KH. Moh. Sholeh Dikenang dengan Keteladanan Bagi Umat
Mengenang 25 tahun meninggalnya KH. Moh. Sholeh banyak yang dikenang para umat dan santri Pondok Pesantren Attanwir. Salah satunya yakni memberikan keteladanan bagi umat berupa kebaikan. “Almarhum KH. Moh. Sholeh disamping sholeh, juga memberikan keteladanan pada umat dalam bentuk kebaikan,” ujar Gus Ipul.
Lebih lanjut disampaikannya, meskipun sudah 25 tahun beliau meninggalkan umat, keteladanan dan kebaikannya tetap diingat. “Inilah hebatnya Para Wali dan Kiai meskipun sudah wafat masih dicari umat. Sehingga bisa jadi perenungan untuk kita semua,” pungkasnya.
Di hadapan para santri, Gus Ipul berharap melalui majelis ini semua bisa meniru apa yang dilakukan sepanjang hidup almarhum KH. Moh. Sholeh. (yit