Gresik, Investigasi.today – Rektor Unair memilih lahan kebun mangga pinggir jalan raya untuk mendirikan kampus program study (Prodi) D3 Keperawatan Fakultas Vokasi Universitas Airlangga (Unair) di Gresik.
Pilihan itu disampaikan oleh Sekretaris Unair Koko Srimulyo kepada Wakil Bupati Gresik Dr. Mohammad Qosim saat rapat finalisasi rencana penandatanganan berita acara serah terima Alih kelola Akper Gresik dengan Unair Surabaya yang berlangsung di Ruang Rapat Bupati Gresik, Rabu (6/9).
Pada rapat itu dihadiri oleh tim dari Unair Gresik, dari Akper Gresik dan Akper Lamongan serta beberapa Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dari Pemkab Gresik dan Pemkab Lamongan.
Sebelumnya wakil Bupati Gresik menawarkan tiga pilihan lahan sebagai calon kampus prodi D3 Keperawatan Unair tersebut. Masing-masing yaitu lahan di Desa Sidomukti Kecamatan Bungah seluas 2 hektar. Lahan lain yaitu di desa Ngargosari Kecamatan Kebomas seluas 2,1 hektar.
Sedangkan lahan lain yang ternyata dipilih adalah lahan kebun mangga yang letaknya sekitar 200 meter kearah timur dari kampus lama Akper. Letaknya di Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo Gresik tepat ditepi jalan Nasional. “Kami dapat pesan dari pak Rektor untuk memilih lokasi ini karena adanya kemudahan akses untuk menuju ke kampus selain letaknya juga masih satu komplek dengan kampus Akper lama” kata Koko menyampaikan pesan rector Unair.
Salain penyiapan lahan, Wabup Qosim menyatakan bahwa segala sesuatunya untuk penggabungan Akper Gresik dengan Unair semuanya sudah siap.
“Eksisting sarana prasarana saya kira sudah tidak ada persoalan. Kami juga sudah menyiapkan dana pada tahun anggaran 2018 dan sudah digedog oleh dewan. Selain itu asset, sarana prasarana dalam proses belajar mengajar yang dipakai pada Akper dan yang akan diserahkan ke pihak Unair juga sudah siap. Saya kira tidak perlu menunggu waktu lebih lama lagi” harap Qosim.
Jalan menuju Penandatanganan Berita Acara serah terima juga mensyaratkan peningkatan kualifikasi dosen Akper. Pemkab Gresik juga telah mempersiapkan anggaran Pendidikan untuk 3 orang dosen untuk menempuh Pendidikan S3 dan 2 orang dosen untuk menempuh S2.
“Ada delapan orang dosen Akper yang diserahkan ke Unair dan 2 orang tenaga tehnis. Untuk mendapat Nomer Urut Dosen Nasional (NUDN), Kedepan mereka harus bergelas S3” ujar Ketua Badan Penjamin Mutu Unair, Prof. Drh. Bambang Sektiari Lukiswanto, DEA. Kepada Kepala Bagian Humas dan Protokol Suyono. (Alexander/Luhung)