Saturday, April 20, 2024
HomeBerita BaruJatimDampak Pembangunan Pelabuhan Patimban, Nelayan Akan Kehilangan Mata Pencaharian

Dampak Pembangunan Pelabuhan Patimban, Nelayan Akan Kehilangan Mata Pencaharian

Subang, investigasi.today – Kementerian Perhubungan(Kemenhub) memastikan akan mempercepat proses pembangunan Pelabuhan Patimban, Subang, Jawa Barat. Percepatan dilakukan karena proyek Pelabuhan Patimban masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN).
Direktur Kepelabuhanan Direktorat Jendral Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Chandra Irawan mengatakan pembangunan fisik pelabuhannya sendiri akan dilakukan mulai awal 2018.
“Sesuai dengan jadwal semula, penyelesaian Pelabuhan Patimban untuk Tahap 1 ini berubah dari yang awalnya selesai pada 2020, maka menjadi 2019.
Kehadiran Pelabuhan Patimban dipastikan akan berdampak serius terhadap penghasilan warga sekitar. Terutama bagi mereka bermata pencaharian sebagai nelayan.

Ketua Kelompok Nelayan Cantrang, Kadis mengaku, ia bersama sejumlah nelayan lainnya mengaku khawatir dengan mata pencahariannya. Kehadiran Pelabuhan Patimban akan berdampak serius terhadap warga sekitar. Ia berharap, kehadiran Pelabuhan Patimban tidak sampai menghilangkan mata pencahariannya nelayan.

Sebab jika pelabuhan nanti telah berdiri, kapal-kapal besar akan hilir mudik masuk pelabuhan. Imbasnya, area menangkap ikan nelayan semakin sempit dan terganggu dengan adanya kapal besar tersebut

Para nelayan mengharapkan perhatian dari pihak-pihak terkait mengenai kelangsungan mereka dalam mencari ikan.
“Kami mengharapkan kapal yang lebih besar, agar bisa melaut lebih jauh,” ujarnya.

Saat ini, kapal yang rata-rata dimiliki oleh kebanyakan nelayan di Truntum dan wilayah lainnya adalah kapal ukuran 3 GT. Untuk melaut lebih jauh, para nelayan mengharapkan minimal kapal yang digunakannya berukuran 10 GT.
“Selain bisa melaut jauh, area tangkapannya lebih luas,” kata Kadis.

Selama ini, aktivitas melaut nelayan masih jalan seperti biasanya tidak ada masalah. Hanya saja, Kadis mengakui hingga detik ini belum ada sosialisasi atau dialog lebih lanjut mengenai pembangunan Pelabuhan Patimban.

Kadis juga tidak menampik jika nanti setelah ada pelabuhan, dirinya harus bekerja di darat. “Saya tidak masalah, asalkan ada peluang saja. Tapi perlu untuk pelatihan-pelatihan apa untuk kerja di darat,” tandanya.

Selama ini, aku Kadis, hanya pelatihan dari Dinas Perikanan tentang jaring yang telah dilaksanakan untuk masyarakat nelayan.( hrm)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -











Most Popular