SIDOARJO, Investigasi.today – Insiden yang terjadi di Bandara Internasional Juanda Terminal 2 (T2),adanya teroris yang menyandera seorang penumpang dengan membawa srnjata api membuat semua penumpang berhamburan menyelamatkan diri”kamis(14/9/2017).
Seorang pria terduga teroris tersebut meminta agar temannya yang sebelumnya berhasil ditangkap untuk dibebaskan. Tidak hanya itu, selain menyandera salah satu calon penumpang, ia juga mengancam meledakan bom apabila tuntutannya tidak dipenuhi.
Disisi lain, petugas gabungan otoritas Bandara Internasional Juanda dengan sigap datang untuk mengamankan dan menyelamatkan para calon penumpang. Dalam waktu kurang dari 20 menit, aksi penyanderaan itu dapat dilumpuhkan oleh anggota sniper TNI-AL sehingga terduga teroris tersebut tewas di tempat dan seorang sandera pun selamat.
Setelah berhasil melumpuhkan aksi penyanderaan itu, Bom yang sebelumnya sudah diaktifkan langsung dijinakkan dengan menggunakan sebuah alat robotik yang di desain untuk melumpuhkan dan mendeteksi adanya teror bom yang mengancam.
Laksamana Pertama TNI, M Simorangkir Komandan Pusat Penerbangan Angkatan Laut (Danpuspenerbal) mengatakan, penanganan aksi teroris model tersebut merupakan latihan simulasi yang dilakukan anggota TNI-AL di lingkungan Bandara Internasional Juanda Surabaya.
“Kegiatan latihan dalam bentuk atau model penanganan anti teror ini dilakukan khusus pada lingkungan Bandara Juanda. Karena bandara ini masuk ke dalam area TNI-AL oleh karena itu keamanan dilakukan oleh pasukan TNI,” katanya.
Dalam latihan itu, pihaknya melibatkan sebanyak 461 personil untuk melatih kesigapan dan keterampilan, supaya kejadian yang tidak diinginkan bersama itu terjadi. “Mulai dari pasukan pendukung sampai dengan stakeholder. Namun, tim inti penyelamatan dan pengamanan adalah tugas keamanan Negara untuk masyarakat”Pungkasnya(ryo/dian).