Bantul, investigasi.today – Warga yang tergabung dalam aksi “Banyakan Menolak Banyakan Melawan” masih memblokade atau menutup akses menuju Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) Piyungan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
“Masih ditutup, sebelum ada kata sepakat, kami tidak akan buka,” kata Koordinator aksi ‘Banyakan Menolak Banyakan Melawan’, Herwin Arfianto, Rabu (11/5).
Menurutnya, blokade ini sudah diketahui oleh sopir truk-truk sampah. Sehingga beberapa hari ini tidak ada antrean truk sampah di sekitar TPST Piyungan.
“Belum ada truk sampah yang diputarbalik hari ini, dan beberapa hari ini tidak ada truk sampah yang lewat,” ujarnya.
Terlepas dari hal tersebut, Herwin mengaku Pemda DIY mengajak pihaknya untuk melakukan audiensi di kompleks kantor Gubernur DIY, Kemantren Danurejan, Kota Yogyakarta, siang ini. Audiensi itu untuk membahas sampai kapan blokade TPST Piyungan berlangsung.
“Iya (Pemda DIY mengajak audiensi), kita nanti diundang bapak Sekda DIY untuk bertemu di ruang rapat Sekda jam 1 (siang),” ucapnya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan warga dari berbagai pedukuhan di sekitar TPST Piyungan, Pedukuhan Ngablak, Kalurahan Sitimulyo, Kapanewon Piyungan, Bantul, melakukan aksi dan memasang tumpukan batu untuk menutup akses menuju TPST, Sabtu (7/5). Dampaknya, tampak sampah menumpuk di ruang terbuka di wilayah Jogja dan Bantul, Selasa (10/5).
Aksi blokade ini disebut akan terus dilakukan hingga masyarakat bisa beraudiensi dengan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono (HB) X. Warga menuntut Pemda DIY menutup TPST Piyungan karena menimbulkan pencemaran lingkungan. (Sev)