Gresik, investigasi.today – Menteri Pertanian (Mentan) Republik Indonesia, SyahrulYasin Limpo (SYL) mengapresiasi peran Petrokimia Gresik dalam memperkuat sektor pertanian nasional. Hal inidisampaikan Menteri SYL saat menghadiri Halalbihalal IdulFitri 1443H di Gedung Sarana Olahraga (SOR) Tri Dharma, Gresik, Jawa Timur, Selasa (10/5).
Mentan SYL menyampaikan bahwa selama dua tahundihantam pandemi Covid-19, pertanian menjadi salah satusektor yang terus tumbuh diantara banyak sektor lain yang tidak bisa tumbuh. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik(BPS) pada triwulan II 2020, sektor pertanian berhasiltumbuh sebesar 16,24 persen. Menurutnya, hal ini dapatterwujud berkat kontribusi Petrokimia Gresik dalammenjamin ketersediaan pupuk yang dibutuhkan dalamsektor pertanian.
“Kalau begitu, Petrokimia Gresik ini sangat penting, apalagisudah 50 tahun berjuang. Jadi negara Indonesia yang hebatini, pasti ada tangan Petrokimia Gresik di dalamnya,” tandasMentan SYL.
Lebih lanjut Mentan SYL memaparkan, kinerja sektorpertanian yang tumbuh ditengah pandemi Covid-19 dapatdilihat dari peningkatan ekspor pertanian selama dua tahunterakhir. Dimana pada tahun 2020 naik 15,79% dan tahun2021 naik lagi menjadi 38,68%. Selain itu, juga dapat dilihatdari data Nilai Tukar Petani (NTP) atau kesejahteraan petaniyang sudah berada di level 109% dari target yagdicanangkan dalam APBN di level 104-105%.
Dengan kinerja pertanian yang tumbuh, produksi berasnasional juga mengalami surplus 9,63 juta ton pada akhirtahun 2021. Sehingga Indonesia tidak perlu lagi imporberas, karena pemerintah berhasil memenuhi kebutuhankomoditas pangan utama nasional.
“Orang bilang kalau tidak impor beras akan menjadibencana bagi negeri, ternyata nggak tuh, karena ada PupukIndonesia dan Petrokimia Gresik yang bekerja di lapangan,” imbuhnya.
Meski kinerja pertanian meningkat, Mentan SYL mengungkapkan bahwa ada beberapa tantangan yang akandihadapi Indonesia ke depan. Tantangan tersebut mulai dariPenyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan, perubahaniklim yang ekstrim, hingga perang Rusia-Ukraina yang berdampak pada pasokan bahan baku pupuk.
“Kita menghadapi ancaman dunia yaitu krisis berlapistentang pangan dan energi, maka dari itu semuaproduktivitas hanya bisa naik kalau pupuknya tersedia. Oleh karena itu, tentu saja dengan hati, kerjasama, kita adaptasicuaca, kita sesuaikan pupuknya, dan Petrokimia Gresik adalah perusahaan andalan karena Insan Petrokimia Gresik sangat kuat kerja samanya,” ujar Mentan.
Di tempat yang sama, Direktur Utama Pupuk Indonesia, Bakir Pasaman mengungkapkan bahwa, dukungan PupukIndonesia terhadap ketahanan pangan diimplementasikandari penyaluran pupuk bersubsidi yang sesuai denganregulasi. Dimana saat ini stok pupuk bersubsidi dari Lini I hingga Lini III tersedia 1,4 juta ton.
Di Lini III sendiri, terdapat stok sekitar 400 ribu ton dan angka tersebut secara persentase sudah 137 persen ataumelebihi dari ketentuan stok minimum yang ditetapkan oleh pemerintah. Stok ini cukup untuk memenuhi kebutuhanpupuk petani hingga tiga minggu kedepan.
“Sedangkan dalam rangka meningkatkan layanan kepadakonsumen dalam hal ini petani, tahun ini Pupuk Indonesia tengah menyiapkan 1.000 kios pupuk non-subsidi,” ujarnya.
Lebih lanjut Bakir menjelaskan, dalam rangka memenuhitantangan pemerintah untuk mencukupi kebutuhan NPK mencapai 6 juta ton, saat ini Pupuk Indonesia terusmelakukan peningkatan kapasitas. Dimana akan adapenambahan kapasitas 500 ribu ton dari Pupuk Iskandar Muda, yang merupakan anggota holding Pupuk Indonesia. Pabrik tersebut nantinya juga akan dioperasikan oleh Petrokimia Gresik yang merupakan pioneer NPK di Indonesia.
“Kami berusaha semaksimal mungkin, apapun yang terjadikami bersama-sama akan menyiapkan pupuk sebanyak-banyaknya sesuai harapan Pak Menteri (Syahrul Yasin Limpo),” ujar Bakir.
Sementara itu, Direktur Utama Petrokimia Gresik, DwiSatriyo Annurogo menyampaikan bahwa Petrokimia Gresik yang akan memasuki gold anniversary memiliki sejarahpanjang dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Petrokimia Gresik menjadi pioneer dalam sejumlah teknologipertanian, diantaranya pertama di Indonesia yang memproduksi pupuk phosphate tahun 1979, kemudianpupuk NPK (2000), pupuk organik granul (2005), dan pupukorganik cair (2021).
“Petrokimia Gresik akan terus berinovasi untuk mendukungpemerintah, dalam hal ini Kementerian Pertanian untukmenjaga ketahanan pangan nasional. Di usia 50 tahun ini, Petrokimia Gresik akan meluncurkan sejumlah produkinovasi yang dihadirkan sesuai dengan kebutuhan pertaniandan perkebunan di Indonesia dalam upaya meningkatkanproduktivitas,” ujarnya.
Besarnya dukungan Petrokimia Gresik terhadap ketahananpangan nasional juga dapat dilihat dari kontribusinya dalammenyalurkan pupuk bersubsidi, dimana pada tahun 2022, Petrokimia Gresik menyuplai sekitar 54 persen dari total alokasi pupuk bersubsidi nasional.
“Dalam pelaksanaannya, Petrokimia Gresik selalu siapmenjalankan amanah pemerintah, termasuk penyesuaiankebijakan subsidi nantinya,” tutup Dwi Satriyo. (Adr)