Monday, March 24, 2025
HomeBerita BaruNusantaraDisbunak Tanjab Timur Intensifkan Inseminasi Buatan Pada Ternak Sapi

Disbunak Tanjab Timur Intensifkan Inseminasi Buatan Pada Ternak Sapi

TANJAB TIMUR JAMBI, Investigasi.Today – Sebagai wujud pelaksanaan Misi Kedua Dinas Perkebunan dan Peternakan Kabupaten Tanjung Jabung Timur yaitu meningkatkan Populasi dan produktifitas ternak melalui budidaya ternak, sejak tahun 2002 terus digalakkan kegiatan pengembangan Inseminasi Buatan pada ternak sapi, terutama menggunakan bibit sapi Bali dan bibit ternak lainnya seperti bibit sapi Angus, Limousine ,Simental, Ongole dan Brahman. Hal tersebut sebagaimana yang disampaikan Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan, Ir. Rajito, melalui Kepala Bidang Budiaya Ternak, Drh. Ashari Adam. S,MSI, saat dikonfirmasi investigasi pada Rabu (29/12/2019).

“Sub Sektor peternakan merupakan salah satu penunjang perekonomian masyarakat daerah Kabupaten Tanjung Jabung Timur, dan ternak sapi merupakan jenis ternak yang banyak dipelihara oleh masyarakat dengan tujuan usaha. Pada umumnya sebagai tabungan untuk mengantisipasi bila memerlukan dana. Jenis sapi yang biasa terdapat di masyarakat antara lain sapi Bali, sapi lokal serta ternak sapi unggul hasil Inseminasi Buatan (IB) yaitu Peranakan Ongole, Simental dan Limousin, ” jelas Adam.

Dari jenis-jenis sapi yang terdapat di Kabupaten Tanjung Jabung Timur, sapi Bali merupakan populasi sapi terbanyak yaitu mencapai 48% dari jumlah total populasi sapi, dengan kepemilikan peternakan rakyat swadaya mandiri, gaduhan perseorangan dan gaduhan dari pemerintah melalui kegiatan pengembangan dan perbibitan ternak sapi.

“Tujuan Inseminasi Buatan (IB) secara umum adalah untuk meningkatkan efisiensi pejantan, perbaikan mutu genetik, pencegahan penyakit yang dapat pindah melalui perkawinan alam, serta pembentukan bangsa baru melalui persilangan, disamping itu IB dapat digunakan sebagai alat dalam melaksanakan kebijakan pemuliaan ternak. Beberapa faktor yang menentukan keberhasilan IB antara lain : kualitas semen/mani, kesuburan ternak betina akseptor, ketepatan waktu inseminasi yang ditunjang oleh kemampuan peternak untuk mendeteksi birahi, keterampilan petugas inseminator, sarana dan prasarana, sistem komunikasi dan faktor pendukung lainnya” tambahnya.

Pada tahun 2018 target pelaksanaan IB 2.800 dosis, terealisasi 2.807 dosis. Target akseptor 2.100 ekor terealisasi 2,294 ekor dan kelahiran ternak dari target 1.100 ekor terealisasi 1. 331 ekor. (Erfan)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular