Saturday, April 20, 2024
HomeBerita BaruJatimGelar Sosialisasi Partisipasi Pendidikan Pemilih, KPU Gresik Gandeng KWG

Gelar Sosialisasi Partisipasi Pendidikan Pemilih, KPU Gresik Gandeng KWG

Gresik, Investigasi.todayKomisi Pemilihan Umum (KPU) Gresik menggandeng Komunitas Wartawan Gresik (KWG) menggelar sosialisasi partisipasi pendidikan pemilih, di Sekretariat KPU Gresik, di Jalan Dr. Wahidin, S.H, Kecamatan Kebomas, Jumat (3/12).

Sosialisasi tersebut menghadirkan nara sumber Komisiiner KPU Gresik Bidang Sosdiklih, Parmas dan SDM Makmun, dan Ketua Komunitas Wartawan Gresik (KWG), M.Syuhud Almanfaluty.

Syuhud, begitu panggilan akrabnya mengatakan, bahwa menyongsong pesta demokrasi pemilihan umum (Pemilu) legilslatif dan presiden, dan pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) pada tahun 2024, partai peserta sudah starting.

“Jadi, terhitung mulai bulan Maret tahun 2022 mendatang, para parpol peserta pemilu sudah mulai starting. Mereka mulai melakukan penjaringan calon legislatif (caleg), ” ucapnya.

Partai-partai besar seperti Golkar, PDIP dan sejumlah partai lain dalam menyongsong gawe akbar pemilu, telah menschedulkan pada tahun 2022 adalah tahun administrasi untuk Pemilu 2024. “Jadi, mereka (parpol) telah mapping bahwa tahun 2022 urusan caleg, administratif sudah harus klir di 2022. Sehingga, tahun 2023 sudah menyiapkan perang untuk pemilu 2024,” tuturnya.

Menurut Syuhud, dalam menghadapi Pemilu 2024, tak beda jauh dengan pemilu 2019. Baik, Incumbent (pemain lama), maupun new commer (pendatang baru) akan menghadapi tantangan yang sama.

Para calon, baik calon legislatif, calon presiden, maupun calon kepala daerah akan memiliki peluang dan tantangan dalam menggaet pemilih.

“Banyak kasus yang terjadi di pemilu sebelumnya para calon imcumbent bisa kalah atau tumbang, baik di pileg, maupun pemilukada. Tapi new commer atau pendatang baru bisa menang atau terpilih. Padahal, secara modal atau meramut pemilih atau masyarakat incumbent sudah lebih lama,” tuturnya.

“Fakta ini salah satu faktornya karena mereka tak bisa menjaga kepercayaan pemilih,” lanjutnya.

Karena itu, menjaga kepercayaan pemilih agar tak berpaling ke lain hati itu sangat penting dalam menggapai kemenangan, atau keterpilihan dalam pesta demokrasi.

“Pemilih itu bukan benda mati yang bisa dipindah kemana-mana. Tapi, kalau pemilih sudah enjoy, dan memiliki kepercayaan pada seseorang (figur calon), maka dia akan sulit berpindah ke orang lain. Tapi, kalau sudah tak memiliki kepercayaan, mohon maaf dikasih apapun bisa jadi diterima, tapi belum tentu mau memilih karena sudah tak memiliki kepercayaan atau bahkan kekecewaan,” tandas Syuhud.

Sementara Makmun menyatakan, bahwa sosialisasi pendidikan pemilih ini penting dilakukan karena berdasarkan evaluasi KPU RI, meski tingkat partispasi Pemilu tahun 2019 di Kabupaten Gresik tinggi, di angka 80,8 persen.

Namun, ada 4 kecamatan yang pastisipasi pemilihnya terbilang rendah. Yaitu, Kecamatan Gresik yakni 65,7 persen, Panceng 71,7 persen, Sangkapura 71,1 persen dan Tambak 69,9 persen, kedua kecamatan terakhir itu berada di Pulau Bawean. “Ke-4 kecamatan ini menjadi pekerjaan rumah (PR) KPU Gresik untuk meningkatkan partisipasi pemilih,” ungkapnya.

Makmun kemudian menyebutkan sejumlah desa atau kelurahan di Kecamatan Gresik yang partisipasi pemilihnya masih rendah, seperti Desa Gapura Sukolilo, Kelurahan Sidokumpul dan Pakelingan.

“Ini wilayah perkotaan. Mengapa terbilang rendah partisipasi pemilihnya ? Jelas beda dengan kondisi di Panceng atau Pulau Bawean karena pemilihnya yang merantau ke luar negeri,” terangnya.

“Makanya, KPU gencarkan sosialisasi. Termasuk dengan menggandeng KWG.
Ini termasuk forum strategis, karena membangun kemitraan dengan pilar demokrasi ke empat untuk membantu penyebar luasan informasi dalam memberikan pendidikan pemilih,” pungkasnya. (Slv)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -











Most Popular