Friday, November 22, 2024
HomeBerita BaruJatimGPM, Cara Pemprov Jatim dan Pemda Gresik Stabilkan Harga Saat Inflasi

GPM, Cara Pemprov Jatim dan Pemda Gresik Stabilkan Harga Saat Inflasi

Gresik, Investigasi.today Dalam rangka menjaga Stabilitas Pasokan dan Harga Pangan (SPHP)menjelang Hari Raya Idul Adha, Pemerintah Provinsi Jawa Timur melalui Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gresik menggelar Bazar Gerakan Pangan Murah (GPM). Kegiatan tersebut digelar di Balai Desa Suci Kecamatan Manyar, Kamis (6/6) .

Gerakan Pangan Murah merupakan salah satu cara yang efektif untuk menekan laju inflasi dan menjaga stabilitas harga komoditas bahan pokok.

Masyarakat dapat berbelanja untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan harga yang terjangkau sehingga terjadi perputaran ekonomi yang dapat meningkatkan roda perekonomian daerah.

Sekretaris Daerah Ir. Achmad Washil Miftahul Rachman mengungkapkan, Kabupaten Gresik pada Mei 2024 mengalami deflasi sebesar 0,06% dan Year-on-Year di angka 2,86%. Harapanya, tidak terjadi lonjakan angka inflasi dan tidak menjadi perhatian nasional.

“Kita juga akan menghadapi Hari Raya Idul Adha sehingga perlu ada intervensi-intervensi terkait dengan kegiatan yang kita lakukan untuk penanganan inflasi. Bagaimana koordinasi antar wilayahnya, sosialiasinya, penanaman tanaman-tanaman yang sifatnya support supaya inflasi di bahan pangan tidak terjadi kenaikan,” jelasnya.

Selain itu, Pemerintah Kabupaten Gresik juga terus melakukan pemantauan melalui aplikasi SIBAPO serta dengan sinergitas antar OPD terkait.

Kegiatan bazar GPM ini juga bekerja sama dengan Perum Bulog Cabang Surabaya dalam penyediaan beras SPHP dan produsen binaan dalam penyediaan komoditas pokok lainnya (Telur Ayam Ras, Minyak Goreng, Gula Pasir, Bawang, Cabai).

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jawa Timur Ir Dydik Rudi Prasetya, menanggapi adanya isu kenaikan harga beras di Jawa Timur di saat panen raya. Itu terjadi karena adanya kenaikan struktur biaya produksi seperti adanya pengurangan pupuk subsidi. Sehingga petani harus memenuhi dengan harga yang tinggi.

Oleh karena itu, kata Sekda, GPM ini diselenggerakan guna menyeimbangkan antara kesejahteraan para petani dan konsumen.

“Kita menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah bekerja sama dengan Pemerintah Kabupaten Gresik. GPM menghadirkan beras dengan harga Rp 11.300 perkilogram. Ini artinya sangat dibutuhkan bagi masyarakat. Apakah harga itu masih perlu dipertahankan atau nanti dikembalikan ke harga awal,” tuturnya. (Ink)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -

Most Popular