Saturday, April 20, 2024
HomeBerita BaruMetropolisGus Ipul Sosialisasikan Tiga Komitmen Perkuat GERMAS

Gus Ipul Sosialisasikan Tiga Komitmen Perkuat GERMAS

Surabaya, investigasi.today – Sebagai langkah untuk menyukseskan Program Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas), Pemprov. Jatim gencar menyosialisaikan gerakan tersebut. Bahkan, program ajakan untuk hidup sehat itu telah didukung lewat Surat Edaran (SE) yang ditanda tangani langsung oleh Gubernura Jawa Timur, Dr. H. Soekarwo.

“Intinya ada tiga komitmen yaitu memperkuatkan gerakan promotiv dan preventif, memeriksakan kesehatan setiap enam bulan sekali dan menjadikan Germas sebagai gerakan pemberdayaan masyarakat,” kata Wakil Gubernur Jawa Timur Drs. H. Saifullah Yusuf saat mengadakan teleconference dengan Wakil Presiden RI Dr. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla dalam rangka memperingati Hari Kesehatan Nasional ke 53 tahun 2017 2017 Sehat Keluargaku Sehat Indonesiaku di Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Jl. A. Yani Surabaya, Minggu (12/11).

Dalam teleconfrence bersama Wapres RI Jusuf Kalla, Gus Ipul – sapaan Wagub Saifullah Yusuf menyampaikan tiga komitmen dalam memperkuat Germas.

Pertama, Gerakan Promotiv dan preventiv dapat dilakukan dengan cara mengubah pola hidup menjadi pola hidup yang sehat. Antara lain sosialisasi makan sehat artinya makan dengan cara menjaga gizi seimbang, membiasakan makan buah dan sayur secara rutin dengan mengusahakan untuk mengkonsumsi produk dalam negeri. Selain itu membiasakan diri untuk berolah raga setiap hari minimal setengah sampai satu jam perhari, hidup bersih termasuk menjaga kebersihan lingkungan.

Bila kita mengandalkan tindakan kuratif maka memerlukan biaya yang cukup besar dan BPJS kesehatan akan mengalami defisit keuangan, jelas Gus Ipul.
Kedua, gerakan untuk memerikasan diri atau check kesehatan setiap enam bulan sekali merupakan gerakan untuk mendeteksi penyakit sedini mungkin. Pemeriksanaan keshatan secara rutin ini bisa dilakukan di Puskesmas ataupun pada saat bakti sosial check kesehatan secara gratis yang biasa diadakan oleh lembaga-lembaga masyarakat.

Ketiga, menjadikan Germas sebagai gerakan pemberdayaan masyarakat, sehingga gerakan hidup sehat menjadi kebiasaan yang tertanam disetiap individu.

Pada kesempatan itu, Gus Ipul menyampaikan rasa gembira dan bangga, karena pada saat ini Germas sudah dapat dirasakan di Jawa Timur baik untuk generasi tua maupun muda. Hal tersebut dapat dibuktikan setiap saat terlihat lembaga-lembaga masyarakat mengadakan acara Fun Bike, Fun Run, Fun Walk ataupun kegiatan bersih-bersih lingkungan.

Kegiatan hidup sehat merupakan modal besar untuk membangun suatu bangsa yang pada ujungnya akan terbentuk generasi kuat, produktif dan mempunyai daya saing, ungkapnya penuh optimis.

Ditambahkan oleh Gus Ipul bahwa capaian Program Germas di Jawa Timur cukup bagus walaupun masih ada pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan untuk menuju Jawa Timur Sehat.

Sementara itu Wakil Presiden RI Jusuf Kalla sebagai inisiator Germas pada saat teleconference juga berpesan agar perkuat gerakan promotoif dan preventif.
Mengajak masyarakat Indonesia untuk hidup sehat dengan cara menjaga pola hidup sehat antara lain menjaga gizi seimbang kalau dulu terkenal dengan istilah empat sehat lima sempurna, menjaga pola makan sesuai dengan kebiasaan daerahnya, secara rutin berolahraga, menjaga agar tidak stres, peduli terhadap kebersihan lingkungan. Apabila masyarakat sehat maka segala permasalahan akan terselesaikan dengan cepat dan baik.

Walaupun rumah sakit dan obat diperlukan, tetapi usahakan jaga agar rumah sakit tidak selalu penuh, pesannya. Tindakan kuratif atau pengobatan, menurut Wapres JK memerlukan anggaran yang besar, dan saat ini BPJS Kesehatan mengalami defisit anggaran.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur Dr. Dr. Kohar Hari Santoso, Sp.An.KIC.KAP pada kesempatan yang sama mengatakan setelah Program MDGs saat ini kita melanjut ke SDGs (Sustainable Development Goals) merupakan tujuan pembangunan berkelanjutan sebagai agenda pengganti MDGs. Di dalamnya terdapat 17 tujuan dengan 169 target yang terukur dengan tenggat waktu yang ditentukan dan pada akhirnya bertujuan untuk kesejahteraan manusia.

Pada umumnya kondisi derajat kesehatan masyarakat di Provinsi Jawa Timur meningkat, hal tersebut dapat dilihat dari Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) menurun dari tahun ke tahun, di bawah tingkat nasional, berkurangnya masyarakat yang tidak mempunyai sanitasi.

Walaupun demikian masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Karena masih ada beberapa daerah yang belum seluruhnya memahami Germas.

Di Tahun 2018, Provinsi Jawa Timur akan melakukan gerakan promotiv dan preventiv lebih luas yaitu secara bersama-sama.
“Badan Eksekutif akan bersama-sama Badan Legistalitif mengadakan sosialisasi kedaerah, tujuannya adalah untuk percepatan peningkatan derajat kesehatan Masyarakat Jatim,” katanya.

Untuk penangggulangan penyebaran dan penggunaan Narkoba, merupakan bahaya yang sangat meresahkan masyarakat dan negara, Pemprov. Jatim telah bekerjasama dengan DDRD Jatim Komisi E, Badan POM, Polda, BNP untuk mengatasinya. Dan saat ini telah terbentuk Forum Komunikasi Pencegahan Penyalahgunaan Obat dan Narkotika (FKPPON).(yit)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -











Most Popular