Jakarta, Investigasi.today – Ada tiga metode atau cara agar Indonesia bersih dari korupsi, hal tersebut seperti disampaikan Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Nurul Ghufron.
“Tiga metode tersebut adalah; Pertama, penindakan supaya takut untuk korup. Kedua, cegah supaya tidak bisa korup. Ketiga, pendidikan dan kampanye supaya sadar tidak mau korup,” ungkap Ghufron dalam keterangannya beberapa waktu lalu.
Ghufron menambahkan bahwa sekarang ini targetnya tidak parsial pada cegah atau penindakan saja, melainkan ketiganya dilakukan secara seimbang.
Hal ini dikatakan Ghufron untuk merespons kinerja KPK di era Firli Bahuri yang lebih mengutamakan tindakan pencegahan, ketimbang penindakan. Ia juga menyatakan bahwa tiga metode di atas akan dilaksanakan KPK secara seimbang tanpa adanya pengabaian.
“Penindakan banyak yang ditangkap bukan berarti sukses, Indonesia bersih dari koruptor. Sebaliknya itu artinya koruptornya banyak, bisa jadi itu artinya pencegahannya tidak sukses,” jelasnya.
Ghufron juga menegaskan bahwa lembaganya tetap berdiri sebagai aparatur negara yang bertugas untuk mencegah dan memberantas korupsi.
“Bagaimanapun menangkap koruptor tidak akan mengembalikan kerugian negara secara 100 persen, mengamankan keuangan negara untuk tujuan-tujuannya, itu yang lebih kami targetkan,” terangnya.
Oleh sebab itu, ke depan target KPK adalah mengembalikan kerugian keuangan negara dengan efektif dan efisien.
“Target kami sekarang tidak parsial pada cegah atau penindakan saja, melainkan ketiganya secara seimbang. Indikatornya bukan sekadar banyaknya jumlah koruptor yang ditangkap, tetapi pada angka atau rupiah dari keuangan negara yang efektif dan efisien memenuhi rencana pembangunan nasional,” tandasnya. (Ink)
