Thursday, September 12, 2024
HomeBerita BaruJatimJalan Harun Thohir Rusak Parah, DPRD Gresik Minta DPUTR Membuat Portal

Jalan Harun Thohir Rusak Parah, DPRD Gresik Minta DPUTR Membuat Portal

GRESIK, Investigasi.today – Kritik pedas yang disampaikan DPRD Gresik terkait kerusakan Jalan Harun Thohir yang rusak parah agar segera diperbaiki pemerintah setempat dan pihak terkait seakan dianggap sebagai angin lalu belaka.

Hal ini terbukti dengan kondisi jalan tersebut yang sampai saat ini belum diperbaiki. Bahkan kondisi jalan yang selalu dilewati oleh kendaraan berat tersebut semakin parah.

DPRD Gresik melalui perwakilannya bahkan sudah berkali-kali melakukan lobi ke sejumlah perusahaan yang berada di sekitar Jalan Harun Thohir.

Seperti yang dilakukan oleh Wakil Ketua DPRD Gresik Nur Saidah yang menemui petinggi PT Pelindo III untuk membicarakan perbaikan kerusakan Jalan Harun Thohir, namun hasilnya nol. Terbukti hingga saat ini jalan tetap dibiarkan rusak dan tak tersentuh perbaikan.

“Tetap dibiarkan rusak. Sepertinya pemerintah sengaja menggantung perbaikan Jalan Harun Thohir,” cetus Rahman, salah satu pengguna jalan, Selasa(2/4).

DPRD Gresik sendiri berkali-kali mengeluarkan ancaman akan memportal Jalan Harun Thohir jika tetap dilalu lalangi kendaraan berat yang memuat hasil bongkar dari Pelabuhan Gresik. Namun, pihak-pihak terkait (perusahaan) pemilik barang tak mau membantu perbaikan dan tak menggubrisnya.

Hingga saat ini ancaman tersebut tak terbukti.” Kami meminta DPUTR untuk memportal Jalan Harun Thohir,” ujar Ketua DPRD Gresik Abdul Hamid baru-baru ini.

Abdul Hamid menyatakan, Jalan Harun Thohir merupakan jalan Kabupaten Gresik. Sementara kendaraan pengangkut bahan maupun hasil produk perusahaan di Jalan Harun Thohir tak memiliki kontribusi untuk pemerintah Kabupaten Gresik.

Namun, kontribusinya untuk pemerintah pusat. Lantas Hamid mencontohkan, PT.Pelindo III. Menurut dia, PT. Pelindo III tak punya jalan sama sekali untuk memuat barang-barang dari pelabuhan. ” Pelindo memanfaatkan jalan yang kita miliki,” ungkapnya.

Pemkab Gresik kata Hamid, tak dikasih atau mendapatkan apa-apa dari perusahaan terkait karena semua wewenang ditarik pusat.

Parahnya lagi, kendaraan yang melintas di jalan kabupaten kelas III yang hanya mampu menahan beban 8 ton, rata-rata dilewati kendaraan berat (tonase) lebih dari 20 ton.” Kendaraan ini yang mengakibatkan Jalan Harun Thohir rusak parah,” paparnya.

Hamid menyesalkan mengapa kendaraan pemuat barang-barang dari Pelabuhan Gresik menggunakan truk besar yang bukan masuk kelas Jalan Harun Thohir.” Saya rasa batu bara dan sejenisnya bisa dimuat dengan truk kecil sesuai dengan kelas jalan,” katanya.

Fakta ini, tambah Hamid pernah terjadi di jalan Pantura, tepatnya di jembatan Sembayat, Kecamatan Manyar. Jembatan tersebut ambrol akibat dilewati truk pemuat pedel dengan tonase melebihi kelas jalan.

Untuk menyelamatkan jalan itu, Pemkab Gresik lalu membuat kebijakan memortal Jalan Sembayat. Sehingga, truk yang bisa melintas atau lewat hanya truk-truk kecil.” Kalau Jalan Harun Thohir setelah diportal akan diberlakukan seperti itu,” terangnya.

Hamid mengakui, hampir 70 persen kendaraan besar yang melintas di Jalan Harun Thohir memuat bahan-bahan yang keluar dari pelabuhan.” Kondisi tersebut membuat kami (DPRD) mewajibkan Jalan Harun Thohir diportal,” pungkasnya.(salvado)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -




Most Popular