Bali, investigasi.today – Sebagai Umat muslim minoritas di pulau Dewata khususnya di wilayah Ubung Denpasar, kebebasan memeluk, menjalankan dan memperingati hari besar agama tidak ada kendala sama sekali.
Apresiasi luar biasa patut ditujukan kepada umat Non Muslim yang mendukung dalam setiap kegiatan PHBI di wilayah Ubung kaja Denpasar.
Seperti halnya peringatan Maulid Nabi yang di gelar oleh kelompok Jamaah Yasin dan Tahlil Jaya Shinta yang beranggotakan sekitar 60 orang.
Acara tersebut diikuti dari berbagai wilayah di Jatim, yaitu ; Banyuwangi, Jember, Blitar bahkan ada yang dari Jawa Tengah.
Peringatan Maulid Nabi digelar di lapangan Banjar Liligundi Ubung Kaja Denpasar pada hari minggu tgl 10 desember 2017.
Sebelum acara di mulai diisi hiburan Sholawat Nabi oleh putra dan putri dari jamaah. Turut hadir dalam acara tersebut Kepala Kampung dan keamanannya dibantu oleh Pecalang setempat, juga dari Muspika Babinkamtibmas Ubung Kaja bapak I Nyoman Parwatha.
Dalam sambutannya, dia menghimbau “semua warga muslim dan umat beragama lain, khususnya umat Hindu untuk terus menjaga kerukunan antar umat agama yang sudah berjalan sangat baik dan kondusif”, katanya.
“Bali adalah kota pariwisata, kota tujuan wisatawan untuk berlibur. Penduduk , Budaya, Agama yang adadi Bali sangatlah kompleks dan beraneka ragam. Debagai kota Majemuk, kita harus saling menghirmati dan menghargai sesama pemeluk agama lain, kita harus tetap menjaga keamanan demi keutuhan NKRI yang kita cintai”, lanjutnya.
Pengajian inti peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW disampaikan oleh Romo Kyai H.Nurhadi dari Pondok Pesantren Al Huda Kediri Tabanan Bali.
Dalam maudlotul hasanahnya, Kyai Nurhadi mengajak semua umat muslim mencontoh Akhlaq Rasululloh untuk dipraktekkan dalam kehidupan sehari hari dan menambah kuantitas serta kualitas nilai Ibadah kepada Alloh SWT. (iskandar)
