Gresik, investigasi.today – Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) serentak Minggu (29/10/17) pada 19 Desa di Gresik berjalan lancar.
Sejak pagi Bupati Gresik Dr. Sambari Halim Radianto mengunjungi beberapa tempat pemungutan suara Pilkades mulai dari Desa Putatlor, Boteng, Menganti ketiganya di Kecamatan Menganti. Selanjutnya Bupati Bersama Sekda Gresik juga meninjau pilkades di Desa Kepuhklagen Wringinanom.
Di Kepuhklagen, Bupati Sambari mencoba untuk masuk sebagai pemilih dengan memeriksa jarinya pada finger mesin. Karena tidak terdaftar sebagai Pemilih di desa tersebut, maka data Sambari tidak keluar. Keadaan ini juga dialami oleh Ketua KPU, Arif Budiman yang saat itu tengah mengunjungi pilkades di Desa tersebut.
Ketua KPU Pusat, Arif Budiman bersama Ketua Komisi II DPR RI, Zainudin Amali juga turut hadir memantau pelaksanaan Pilkades di desa Kepuhklagen Wringinanom Gresik. Saat meninjau, Keduanya memuji pelaksanaan Pilkades di desa tersebut yang sudah memanfaatkan IT.
Dari 19 Desa yang melaksanakan Pilkades saat ini, ada 5 desa yang pelaksanaan pilkadesnya memanfaatkan IT, yaitu Desa Kepuhklagen Kecamatan Wringinanom, Desa Tulung Kecamatan Kedamean, Desa Daun Kecamatan Sangkapura Pulau Bawean, Desa Panjunan dan Desa Kandangan keduanya berada di Kecamatan Duduksampean.
Saat memantau pelaksanaan Pilkades di Desa Kepuhklagen Wringinanom, Kedua tokoh nasional yaitu Arif Budiman dan Zainudin Amali mengapresiasi pelaksanaan Pilkades di Gresik yang sudah membuat terobosan dengan memanfaatkan IT.
“Pemutakhiran Data Pemilih Tetap (DPT) serta pemanggilan pemilih berbasis IT yang dilakukan oleh Bupati Gresik adalah sebuah lompatan besar inovasi. Hal ini akan saya sampaikan kepada Mendagri atau pada saat rapat komisi, bahwa Gresik sudah selangkah lebih maju. Tinggal perbaikan serta penambahan saja agar nantinya pelaksanaan Pemilihan bisa lebih baik” ujar Zainudin Amali.
Hal senada disampaikan oleh Ketua KPU, Arief Budiman, katanya “Ini suatu terobosan bagus yang muncul dari bawah. Tentu kami mengapresiasi upaya Bupati Gresik ini dengan harapan kedepan kita bisa melaksanakan pemilu digitalisasi penuh sampai pada pelaksanaan Pemilihan dengan e-voting. Pemerintah pusat harus mendukung upaya baik ini dan harus kita dukung bersama. Di luar negeri trend Pemilu sudah banyak yang memaksimalkan digital penuh” katanya.
Bupati Gresik, Dr. Sambari Halim Radianto menyatakan bahwa langkah ini bentuk inovasi Pemkab Gresik. Dia mengaku memang masih banyak kekurangan. Namun kedepan, pihaknya akan melaksanakan perbaikan-perbaikan untuk kesempurnaannya.
“Ada sedikit kelemahan misalnya sensor finger yang lambat mendeteksi. Hal ini karena jari pemilih yang berkeringat dan kotor. Namun hal ini tidak mengganggu karena secara manual para pemilih tersebut sudah terdata dengan baik” katanya.
Sambari menyatakan dengan system yang sekarang ini, tidak ada Pemilih yang bisa mencoblos sampai dua kali karena masuk dan keluar, para pemilih harus melaksanakan finger scaner. Selain itu menurut Bupati, DPT yang ada saat ini sudah dibersihkan dari pemilih ganda.
Terkait pembersihan data pemilih, kepada Kabag Humas Suyono, Bupati Gresik sudah melaksanakan validasi data sebanyak 88%. “Selebihnya yang belum tervalidasi adalah penduduk Gresik yang sedang bekerja di luar negeri” kata Sambari.
Sementara Kepala Bagian Humas Suyono merinci Desa yang melaksanakan pilkades serentak kali ini yaitu, Desa Tanggulrejo dan Pejangganan (Manyar); Desa Kandangan dan Panjunan (Duduksampeyan); Desa Wedoroanom (Driyorejo); Desa Putatlor, Boteng, Menganti (Menganti); Desa Tulung (Kedamean); Desa Kepuhklagen (Wringinanom); Desa Bunderan dan Mriyunan (Sidayu);Desa Sukowati dan Sidorejo (Bungah); Desa Tebuwung (Dukun); Desa Sekapuk,Ketapanglor, Karangrejo (Ujungpangkah); Desa Daun (Sangkapura-Pulau Bawean).
“Pada Waktu yang sama Wakil Bupati Gresik juga melaksanakan peninjauan pada Pemilihan Kepala Desa Daun Kecamatan Sangkapura Kepualauan Bawean” papar Suyono. (achmadi/rizky)