JAKARTA, Investigasi.Today – Dalam pidatonya di kampanye akbar GBK, Jakarta, Capres 02 Prabowo Subianto mengatakan koruptor akan diminta untuk bertobat dan disuruh untuk mengembalikan uang korupsi. Prabowo juga sempat menawarkan dana pensiun untuk para koruptor, tapi massa menolak.
“Kita akan panggil koruptor-koruptor itu, kita minta mereka untuk tobat dan sadar. Kembalikanlah uang yang kau curi, ya boleh kita sisihkan dikit, bolehlah, boleh nggak ya buat dia pensiun,” ucap Prabowo dalam pidatonya.
Terkait dengan yang disampaikan Provinsi tersebut, Wakil Ketua Komisi pemberantasan Korupsi (KPK), Saut Situmorang mengatakan korupsi merupakan kejahatan luar biasa atau extra ordinary crime, dan membutuhkan inovasi yang lebih dari segi pemberantasannya.
“Kita semua sadar bahwa korupsi itu extra ordinary crime dan harus ditangani dengan cara yang luar biasa pula,” ungkap Saut, Senin (8/4).
Saut menuturkan meski korupsi termasuk kejahatan luar biasa, namun selama ini penanganannya masih terbilang normatif biasa. Untuk itu harus ada inovasi penanganan yang tegas baik dari sisi penegakan hukum dan pemahaman di masyarakat, sehingga bisa terwujud penanganan tanpa toleransi atau zero tolerance.
“Dalam penanganannya korupsi, yang diperlukan adalah extra inovatif efforts baik dari sisi law and order-nya sambil memahami kompleksitasnya guna kemudian di create values yang sustain tumbuh di masyarakat. Jadi bukan hit and run,” tandasnya.
Saut menyebut cara yang diusulkan Prabowo tersebut merupakan bagian dari hit and run. “Itu bagian dari hit and run,” pungkasnya. (Ink)
