SIDOARJO, Investigasi.today – Jeritan hati penghuni Rumah susun sederhana sewa (Rusunawa) Tambak Kemerakan rt 11 rw 03 Kecamatan Krian Kabupaten Sidoarjo cukup memprihatinkan, berhari- hari tanpa penerangan (21/2).
Wajah-wajah kusam yang harus dilihat oleh pihak-pihak terkait, khususnya DPRD dan Pemerintah Kabupaten Sidoarjo.” Kami berharap pemerintah perduli dengan nasib warga kami, beberapa hari tidak ada aliran listrik, anak-anak kecil banyak yang menangis kalau malam hari akibat lampu padam”, kata Misiadi selaku Rt.11 Tambak saat di temui Wartawan dikediamanya.
Lanjut dia, “dulu yang menempati Rusunawa sebanyak 35 KK dari Kelurahan Tambak kecamatan Krian sendiri, terus ada peraturan dan tambahan biayah lagi ahkirnya memutuskan kelur dari Rusunawa”,
“Dia juga menyampaikan, memang benar beberapa warga kami yang menempati Rusunawa belum bisa bayar listrik, itu beberapa orang saja lainya sudah bayar, tapi tetap saja di matikan dari pihak PLN, kami mohon toleransi untuk warga kami, apa lagi warga kami penghasilanya mayoritas dari ngamen dan pedagang asongan”.
“Ia juga menambahkan, ini juga dampak dari pengusuran tahun lalu mas, kami kira di sini warga RT.11 Tambak Kemerakan makmur ternyata yang di dapat terlalu berat, bayangin mas, tiap bulannya rata-rata mengeluarin uang 700 ribu untuk bayar air, listrik dan tempatnya, terlalu berat mas, pengasilan warga saya berapa untuk ia dapatkan mengamen,” jelas Misiadi.
Salah satu warga mengelukan pembayaran listrik ke kantor pihak pengelolah Rusunawa, hanya dikasih bukti khutansi yang tidak ber Stempel hanya bertulis Bolpoint saja, ia bingung mau bertanya ke pihak pengelola Rusunawa, tapi semenjak beberapa hari pihak dari pengelolah Rusunawa tidak berada di tempat, seakan-akan lepas tangung jawab dengan adanya lampu padam ini, biasa mas, masyarakat kecil tidak tahu apa-apa,” tutupnya sambil tertunduk lesu. (dori)
