Tuesday, April 16, 2024
HomeBerita BaruNasionalPA 212; Prabowo Juga Pedagang, Jika Jadi Menhan Harus Pulangkan Habib Rizieq

PA 212; Prabowo Juga Pedagang, Jika Jadi Menhan Harus Pulangkan Habib Rizieq

Juru Bicara PA 212, Habib Novel Bamukmin

Jakarta, Investigasi.today – Terkait dipanggilnya Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto Ke istana dan diminta untuk memperkuat kabinet Jokowi, Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengatakan tak ingin mencampuri keputusan Prabowo. Bahkan pihaknya akan mendoakan Prabowo agar bisa menjaga pertahanan negara dan umat.

“Kami tidak ingin mencampuri hak pribadi Pak Prabowo yang akan bergabung ke kabinet dan menjadi Menhan, kita hanya bisa mendoakan semoga ada manfaat buat pertahanan negara dan umat, tetapi secara organisasi, kami tetap berpegang pada hasil Ijtimak ulama 4, dan tidak akan rekonsiliasi dengan kekuasaan yang curang dan zalim,” ungkap Slamet.

Sementara itu, Juru bicara PA 212, Habib Novel Bamukmin, mengaku paham dengan kondisi Prabowo yang
memilih bergabung di pemerintahan Jokowi-Ma’ruf, karena latar belakangnya sebagai politikus dan pedagang.

“Maklumlah, selain sebagai politikus, Prabowo juga seorang pedagang. Kali Ini mungkin yang dipakai kalkulasi pedagang, bukan pejuang. karena kalau kalkulasi dagang ada peluang diterjang, yang penting untung atau balik modal, lumayan lah. Sedangkan kami pejuang, ada atau tidak ada peluang, kami PA 212 tetap berjuang sampai keadilan tegak dan jelas, tidak akan berkoalisi dengan kedzoliman, kecurangan dan kemungkaran,” ungkap Novel.

Jika benar Prabowo menjadi Menteri Pertahanan (Menhan), Novel memberikan target 100 hari kerja kepada Prabowo untuk memulangkan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab (HRS).

“Kami berharap 100 hari ke depan Prabowo dan orang-orangnya (yang) bekerja, bisa menghasilkan apa yang kami perjuangkan agar ulama kami yang ditangkap, semua di SP3, juga Habib Rizieq bisa kembali dan mengusut tuntas hilangnya nyawa para mujahid politik dari pemilu sampai demo mahasiswa dan pelajar kemarin,” tandas Novel.

Novel juga menambahkan “jika dalam 100 hari ke depan tidak ada upaya tersebut, maka kami akan mengambil sikap menjadi oposisi kritis Prabowo dan kami menganggap Prabowo telah kumat kembali ke penyakit lamanya,” tegasnya.

Saat ditanya maksud dari pernyataan ‘kumat’, Novel enggan bicara lebih detail. Ia hanya bicara tentang sikap Prabowo yang pernah mengusung Jokowi-Ahok saat di Pilkada Jakarta. (Ink)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -











Most Popular