Surabaya,
Investigasitop.com-Pemprov Jatim terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan
di Jatim. Caranya dengan menciptakan manajemen standar pendidikan yang sama
antar sekolah baik di wilayah tengah maupun pinggiran. Serta, peningkatan
kualitas pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang menghasilkan hasil
ujian lebih jujur dan tidak ada lagi isu kebocoran soal. Hal ini disampaikan
Pakde Karwo-sapaan akrab Gubernur Jatim usai menjadi Inspektur Upacara
Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2017 Provinsi Jatim di Halaman Gedung
Negara Grahadi Surabaya, Selasa (2/5).
Investigasitop.com-Pemprov Jatim terus berkomitmen meningkatkan kualitas pendidikan
di Jatim. Caranya dengan menciptakan manajemen standar pendidikan yang sama
antar sekolah baik di wilayah tengah maupun pinggiran. Serta, peningkatan
kualitas pelaksanaan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang menghasilkan hasil
ujian lebih jujur dan tidak ada lagi isu kebocoran soal. Hal ini disampaikan
Pakde Karwo-sapaan akrab Gubernur Jatim usai menjadi Inspektur Upacara
Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2017 Provinsi Jatim di Halaman Gedung
Negara Grahadi Surabaya, Selasa (2/5).
Menurut
Pakde Karwo, secara wilayah, pendidikan di Jatim sudah merata hingga ke
wilayah-wilayah pinggiran. Masalahnya, hingga saat ini masih ada sekolah yang
dianggap sudah dan kurang berkualitas. Adanya UU Nomor 23 Tahun 2014 yang
mengatur pelimpahan wewenang SMA/SMK dikelola Pemprov, menjadi salah satu
alasan agar kualitas sekolah dalam satu manajemen standar. “Ini filosofi dalam
penjelasan undang-undang. Kami akan melakukan standar agar tidak ada lagi yang
namanya sekolah pinggiran dan sekolah tengah,” katanya.
Pakde Karwo, secara wilayah, pendidikan di Jatim sudah merata hingga ke
wilayah-wilayah pinggiran. Masalahnya, hingga saat ini masih ada sekolah yang
dianggap sudah dan kurang berkualitas. Adanya UU Nomor 23 Tahun 2014 yang
mengatur pelimpahan wewenang SMA/SMK dikelola Pemprov, menjadi salah satu
alasan agar kualitas sekolah dalam satu manajemen standar. “Ini filosofi dalam
penjelasan undang-undang. Kami akan melakukan standar agar tidak ada lagi yang
namanya sekolah pinggiran dan sekolah tengah,” katanya.
Selain
manajemen standar, lanjut Pakde Karwo, pelaksanaan UNBK menjadi salah satu cara
untuk mengukur dan memetakan bagaimana pendidikan yang berkualitas. UNBK ini
mampu melatih kejujuran siswa dan mengukur sejauh mana hasil yang mereka capai.
“Pelaksanaan UNBK di Jatim ini luar biasa. Tidak ada isu jual beli soal, adanya
konsep kejujuran, dan tidak ada yang menyontek. Hasilnya luar biasa,” kata
orang nomor satu di Jatim ini.
manajemen standar, lanjut Pakde Karwo, pelaksanaan UNBK menjadi salah satu cara
untuk mengukur dan memetakan bagaimana pendidikan yang berkualitas. UNBK ini
mampu melatih kejujuran siswa dan mengukur sejauh mana hasil yang mereka capai.
“Pelaksanaan UNBK di Jatim ini luar biasa. Tidak ada isu jual beli soal, adanya
konsep kejujuran, dan tidak ada yang menyontek. Hasilnya luar biasa,” kata
orang nomor satu di Jatim ini.
Ke
depan, Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan Prov Jatim, Dewan Pendidikan
serta stakeholder terkait akan memetakan dan mengukur masalah kualitas
pendidikan secara lebih detail. “Kami juga bekerjasama dengan TNI/Polri untuk
melihat sekolah vokasional yang ‘nganggur’
dalam arti punya manajemen ruangan dan waktu, seperti STTAL tentang las bawah
air. Ini kami akan kerjasamakan,” katanya.
depan, Pemprov Jatim melalui Dinas Pendidikan Prov Jatim, Dewan Pendidikan
serta stakeholder terkait akan memetakan dan mengukur masalah kualitas
pendidikan secara lebih detail. “Kami juga bekerjasama dengan TNI/Polri untuk
melihat sekolah vokasional yang ‘nganggur’
dalam arti punya manajemen ruangan dan waktu, seperti STTAL tentang las bawah
air. Ini kami akan kerjasamakan,” katanya.
Terkait
peringatan Hardiknas Tahun 2017 ini, Pakde Karwo atas nama Pemerintah Provinsi
Jawa Timur mengucapkan selamat bagi seluruh insan pendidikan di Jatim. “Selamat
Hari Pendidikan Nasional, terimakasih untuk semuanya, Jatim memang luar biasa,”
ucapnya disambut tepuk tangan para hadirin.
peringatan Hardiknas Tahun 2017 ini, Pakde Karwo atas nama Pemerintah Provinsi
Jawa Timur mengucapkan selamat bagi seluruh insan pendidikan di Jatim. “Selamat
Hari Pendidikan Nasional, terimakasih untuk semuanya, Jatim memang luar biasa,”
ucapnya disambut tepuk tangan para hadirin.
Upacara peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun
ini mengambil tema “Percepat Pendidikan yang Merata dan Berkualitas”. Melalui
tema ini, pendidikan diharapkan mampu mengikuti perubahan dunia yang sangat
cepat serta menuntut kualitas yang semakin tinggi. Dengan begitu, seluruh
lapisan masyarakat dapat menjangkau layanan pendidikan yang berkualitas dan
merata bagi seluruh bangsa Indonesia.
ini mengambil tema “Percepat Pendidikan yang Merata dan Berkualitas”. Melalui
tema ini, pendidikan diharapkan mampu mengikuti perubahan dunia yang sangat
cepat serta menuntut kualitas yang semakin tinggi. Dengan begitu, seluruh
lapisan masyarakat dapat menjangkau layanan pendidikan yang berkualitas dan
merata bagi seluruh bangsa Indonesia.
Reformasi
Pendidikan Nasional
Pendidikan Nasional
Sementara
itu, sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud)
Muhadjir Effendy yang dibacakan Gubernur Soekarwo saat upacara, menjelaskan
salah satu visi Presiden Joko Widodo adalah masa depan Indonesia yang sangat
ditentukan generasi peserta didik yang memiliki karakter, budi pekerti yang
kuat, serta memiliki keterampilan hidup atau vokasi. Untuk mewujudkan visi
tersebut, saat ini Kemendikbud sedang melakukan reformasi pendidikan nasional
baik tataran konseptual maupun manajerial. Dalam tataran konseptual, saat ini
sedang diupayakan agar karakter kembali menjadi fundasi dan ruh pendidikan
nasional. Untuk itu pembentukan karakter harus dimulai sejak pendidikan dasar.
itu, sambutan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (Mendikbud)
Muhadjir Effendy yang dibacakan Gubernur Soekarwo saat upacara, menjelaskan
salah satu visi Presiden Joko Widodo adalah masa depan Indonesia yang sangat
ditentukan generasi peserta didik yang memiliki karakter, budi pekerti yang
kuat, serta memiliki keterampilan hidup atau vokasi. Untuk mewujudkan visi
tersebut, saat ini Kemendikbud sedang melakukan reformasi pendidikan nasional
baik tataran konseptual maupun manajerial. Dalam tataran konseptual, saat ini
sedang diupayakan agar karakter kembali menjadi fundasi dan ruh pendidikan
nasional. Untuk itu pembentukan karakter harus dimulai sejak pendidikan dasar.
Reformasi
pendidikan ini juga dilakukan pada waktu belajar, pengorganisasian pelajaran
hingga tugas dan tanggung jawab guru dan tenaga pendidikan. Termasuk reformasi
peran dan tugas kepala sekolah sebagai manajer sekolah, komite sekolah dan
pengawas sekolah. Reformasi pendidikan pada tataran aksi ditandai dengan
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Gerakan Literasi Nasional
(GLN).
pendidikan ini juga dilakukan pada waktu belajar, pengorganisasian pelajaran
hingga tugas dan tanggung jawab guru dan tenaga pendidikan. Termasuk reformasi
peran dan tugas kepala sekolah sebagai manajer sekolah, komite sekolah dan
pengawas sekolah. Reformasi pendidikan pada tataran aksi ditandai dengan
Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dan Gerakan Literasi Nasional
(GLN).
Lebih
lanjut menurutnya, peringatan Hardiknas ini sebagai momentum mengingat kembali
nilai-nilai dan pandangan tokoh pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang dianggap
masih relevan sebagai acuan pembangunan pendidikan nasional. Beberapa pandangan
Ki Hadjar Dewantara ini diantaranya, pertama, “Panca Dharma” yang berarti
pendidikan perlu beralaskan lima dasar yaitu kemerdekaan, kodrat alam,
kebudayaan, kebangsaan dan kemanusiaan. Kedua, “Kon-3” yang berarti
penyelenggaraan pendidikan harus berasas kontinuitas, konvergensi, dan
konsentris. Ketiga, “Tri Pusat Pendidikan” yang berarti pendidikan hendaklah
berlangsung di tiga lingkungan yakni lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat.
lanjut menurutnya, peringatan Hardiknas ini sebagai momentum mengingat kembali
nilai-nilai dan pandangan tokoh pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang dianggap
masih relevan sebagai acuan pembangunan pendidikan nasional. Beberapa pandangan
Ki Hadjar Dewantara ini diantaranya, pertama, “Panca Dharma” yang berarti
pendidikan perlu beralaskan lima dasar yaitu kemerdekaan, kodrat alam,
kebudayaan, kebangsaan dan kemanusiaan. Kedua, “Kon-3” yang berarti
penyelenggaraan pendidikan harus berasas kontinuitas, konvergensi, dan
konsentris. Ketiga, “Tri Pusat Pendidikan” yang berarti pendidikan hendaklah
berlangsung di tiga lingkungan yakni lingkungan keluarga, sekolah dan
masyarakat.
Sekolah/Siswa
Terima Penghargaan
Terima Penghargaan
Dalam
upacara ini, Gubernur Soekarwo menyerahkan 14 penghargaan bagi siswa atau
sekolah yang menjuarai kejuaraan siswa UPT SMANOR Jatim tingkat nasional (3
orang). Serta, pemenang Lomba Lingkungan Sehat Tingkat TK/RA, SD,MI, SMP, MTs,
SMA/SMK/MA (11 pemenang). Selain itu, Gubernur
Soekarwo juga menyematkan secara simbolik penghargaan Satya Lencana Karya Satya
sebagai penghargaan atas pengabdian, kesetiaan, kejujuran dan kecakapan PNS
pendidik yang telah mengabdi selama 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun secara
terus menerus hingga menjadi teladan.
upacara ini, Gubernur Soekarwo menyerahkan 14 penghargaan bagi siswa atau
sekolah yang menjuarai kejuaraan siswa UPT SMANOR Jatim tingkat nasional (3
orang). Serta, pemenang Lomba Lingkungan Sehat Tingkat TK/RA, SD,MI, SMP, MTs,
SMA/SMK/MA (11 pemenang). Selain itu, Gubernur
Soekarwo juga menyematkan secara simbolik penghargaan Satya Lencana Karya Satya
sebagai penghargaan atas pengabdian, kesetiaan, kejujuran dan kecakapan PNS
pendidik yang telah mengabdi selama 10 tahun, 20 tahun dan 30 tahun secara
terus menerus hingga menjadi teladan.
Usai
upacara, Gubernur yang didampingi Ibu Dra. Hj. Nina Soekarwo.M.Si, Wakil Gubernur Jatim beserta Ibu Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf, serta unsur Forkopimda
Prov Jatim, berkenan meninjau stand-stand yang ada di Grahadi. Diantaranya, stand
SMK Negeri 1 Buduran, Kab. Sidoarjo yang menampilkan karya desain busana, karya
lukis, produk-produk pariwisata, SMK Negeri 1 Tlogosari yang menyajikan
produk-produk pertanian, green house, SMK Negeri 5 Surabaya, serta SMK Zainul
Hasal Genggong Kab. Probolinggo yang menyajikan produk karya siswa berupa
pembuatan kursi dan bahan tong. (Humas/yit/dewi)
upacara, Gubernur yang didampingi Ibu Dra. Hj. Nina Soekarwo.M.Si, Wakil Gubernur Jatim beserta Ibu Dra. Hj. Fatma Saifullah Yusuf, serta unsur Forkopimda
Prov Jatim, berkenan meninjau stand-stand yang ada di Grahadi. Diantaranya, stand
SMK Negeri 1 Buduran, Kab. Sidoarjo yang menampilkan karya desain busana, karya
lukis, produk-produk pariwisata, SMK Negeri 1 Tlogosari yang menyajikan
produk-produk pertanian, green house, SMK Negeri 5 Surabaya, serta SMK Zainul
Hasal Genggong Kab. Probolinggo yang menyajikan produk karya siswa berupa
pembuatan kursi dan bahan tong. (Humas/yit/dewi)