Sumenep, investigasi.today – Lembaga penerbit buku Yudistira sengaja melakukan pembohongan publik dengan menulis di buku Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) kelas VI dengan menuliskan bahwa ibukota Israel adalah Yerusalem.
Hal ini merupakan proses pembohongan kepada anak didik, agar diakui oleh generasi bangsa ini, protes ini di sampaikan pengamat sosial politik Sandri Rumanama dan juga kalangan kaum muslim se Dunia.
Kayaknya ada interpensi politik dibalik nama kota Yerusalem sebagai kota Yahudi, kenapa Lembaga Penerbit Buku sembarangan menulis di buku IPS, padahal PBB belum mengesahkan dan tidak mengakui dan itu merupakan sepihak dari Presiden Amerika Donald Trump.
Bahkan Berani Sekali Ya Membodohi anak – anak kita, Dari Zaman dulu sampai saat Ini Dunia Masih Tau Kalau Ibukotanya Tel Aviv, katanya,
Lanjut Sandri , bahwa lembaga Yudistira ini sengaja menulis buku yang tidak layak di edarkan dan membodohi generasi kita, maka itu sudah sepatutnya pemerintah harus mencabut izin terbitan dari Yudistira secepat mungkin sebelum beredar dan dibaca oleh siswa.
Berdasarkan informasi yang beredar bahwa pihak Yudistira menyurati sekolah sekolah guna mengklarifikasikan soal buku yang telah di edarkan untuk kelas VI Sekolah Dasar dengan menceritakan bahwa ibukota israel adalah Yerusalem karena mereka ambil dari internet adalah alasan tak logis.
Dan untuk itu Dinas Pendidikan mengambil langkah tegas kepada semua sekolah- sekolah agar tidak memakai buku IPS yang beredar itu. (yus)