Sunday, September 8, 2024
HomeBerita BaruJatimRehab MI Almuntafi'ah Tidak Maksimal, Warga Sumberurip Protes

Rehab MI Almuntafi’ah Tidak Maksimal, Warga Sumberurip Protes

Banyuwangi, investigasi.today – Rehab bangunan berjumlah satu ruang kelas MI Almuntafi’ah yang terletak di dusun Sumberurip desa Barurejo kecamatan Siliragung kabupaten Banyuwangi menuai protes dari sejumlah Warga lantaran kegiatan yang baru selesai sekitar Dua (2) Bulan yang lalu tersebut dalam pengerjaannya di nilai terkesan asal – asalan Sehingga menghasilkan bangunan yang tidak maksimal. Selanjutnya hingga berita ini tayang pihak Dinas Pendidikan kabupaten Banyuwangi belum bisa di temui.

Sumber mengatakan,” Anggaran dana untuk rehab satu ruang kelas tersebut sebesar Rp 60 Jt yang bersumber dari APBD kabupaten Banyuwangi melalui dinas Pendidikan kabupaten Banyuwangi yang pengajuannya berawal dari hasil Musrenbangdes bertempat desa Barurejo kecamatan Siliragung akan tetapi setelah kegiatan rehab tersebut sudah selesai berkas yang di tanda tangani oleh pihak sekolah ternyata besarnya dana realisasi hanya Rp 50 Jt”, ujarnya.

Rehab bangunan tersebut di kerjakan oleh CV yang meliputi antara lain : menambah tinggi beberapa dinding bagian atas ruang kelas yang sebelah utara dengan batu bata agar tertutup, Mengganti kayu beberapa jendela dengan cara tambal sulam, mengganti kayu bagian atas dengan kayu mahoni di campur kayu glugu( kayu kelapa), memasang Plavon dan Keramik depan ruang kelas, Hasil dari kegiatan memang tidak maksimal akan tetapi maklum karena di garap oleh CV yang tidak jelas namanya karena sejak awal hingga kegiatan selesai di lokasi tidak terpampang papan nama sebagai bentuk informasi”, tambahnya.

“Kalau Kegiatan tersebut di garap secara Swakelola maka hasilnya akan lebih maksimal sebagaimana sebelumnya pernah mendapat bantuan dana sebesar Rp 50 Jt lalu di garap secara Swakelola dan di bantu oleh warga maka hasilnya pun cukup memuaskan karena bisa untuk rehab satu ruang kelas secara total dan itupun masih ada sisa lalu di pakai untuk mengganti atap satu ruang kelas yang lain”, pungkasnya.

Pada sa’at di lokasi, Warga sekitar mengatakan,” Bangunan tersebut yang di rehab cuma satu ruang kelas yang terdiri antara lain untuk bagian atas kayunya memang di ganti akan tetapi yang di pakai jenis Kayu Kelapa selanjutnya Plavon dan jendela serta beberapa meter Keramik dan itupun yang di Keramik cuma di bagian teras ( Depan kelas) dan untuk bagian dalam ruang kelas tidak di Keramik”, ujarnya.

“Kalau di lihat dari hasilnya kegiatan tersebut di kerjakan terkesan asal – asalan( Asal Jadi) dan kalau di analisa paling cuma menghabiskan biaya sekitar kurang lebih Rp 20 Jt padahal informasi yang saya dapatkan bahwa anggaran dana untuk rehab tersebut sebesar Rp 62 Jt dan info Selanjutnya bahwa proyek tersebut tidak di garap sendiri (Swakelola) karena tanpa sepengetahuan sudah di limpahkan kepada pihak CV “, tambahnya. (Widodo)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -



Most Popular