Sumenep, investigasi.today – Siswa SMK Negeri 1 Kalianget, Sumenep akhirnya bisa kembali belajar setelah gedung sekolah yag disegel ahli waris dibuka kembali. Bupati Ahmad Fauzi Wongsojudo menegaskan siswa tak boleh dihentikan atau terhenti oleh siapapun atau persoalan apapun.
Hal itu ditegaskan Fauzi saat menjadi pembina upacara di SMKN 1 Kalianget, di hari pertama kembali masuk sekolah. Setelah sebelumnya sekitar satu pekan sekolah disegel oleh ahli waris pemilik lahan.
Menurut dia, pihaknya sudah melakukan langkah-langkah dalam rangka menyelesaikan persoalan sengketa lahan yang terjadi. Termasuk berkomunikasi dengan pihak ahli waris.
Fauzi menambahkan persoalan lahan yang terjadi di SMKN 1 Kalianget merupakan persoalan masa lalu. Namun, sebagai kepala daerah saat ini, dia tetap berkomitmen untuk menyelesaikan persoalan yang terjadi.
“Biarkan prosesnya tetap berjalan sesuai dengan ketentuan yang ada. Tapi kegiatan belajar mengajar tidak boleh sampai terhenti. Karena ini menyangkut masa depan anak didik kita bersama,” kata Fauzi, Senin (25/9).
Atas nama pemerintah daerah, Fauzi juga meminta maaf, khususnya kepada para siswa. Karena masalah sengketa lahan hingga membuat kegiatan belajar para siswa terganggu.
“Ke depan, saya berharap para siswa ini terus fokus belajar, rajin,dan tidak terganggu dengan persoalan yang terjadi,” tegas pria yang juga Ketua DPC PDI Perjuangan Sumenep itu.
Kedatangan Fauzi ke SMKN 1 Kalinganget tak sendiri, namun juga didampingi pimpinan forkopimda setempat seperti Kapolres, Kajari, perwakilan Dandim 0827/Sumenep untuk memberikan motivasi kepada para siswa, guru, dan seluruh stakeholder pasca adanya insiden penyegelan.
Sebelumnya, pintu utama SMKN 1 Kalianget disegel oleh ahli waris pemilik tanah pada Senin (18/9/2023). Akibatnya, para siswa dan guru tidak dapat masuk ke dalam sekolah. Kegiatan belajar mengajar pun sempat dilakukan secara daring. (Fathor)
