Surabaya, investigasi.today – Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini diundang menghadiri kegiatan The 12th Global Forum on Human Settlements (GFHS) & Sustainable Cities and Human Settlements Awards (SCAHSA) Ceremony yang digelar di gedung markas PBB di New York, Amerika Serikat pada Senin depan (30/10/2017).
Tidak hanya diundang menghadiri acara, Wali Kota Tri Rismaharini juga akan tampil sebagai pembicara. Karena bersifat global, acara ini akan dihadiri oleh pemerintah dan jajaran pemangku kepentingan dari beberapa negara di dunia.
GFHS sendiri merupakan forum yang bertujuan menciptakan platform bagi dialog internasional tingkat tinggi, untuk berbagi pengetahuan, teknologi dan pengalaman sukses, meningkatkan kapasitas, mendorong kemitraan serta memfasilitasi inovasi yang efektif.
Kabag Humas Pemerintah Kota Surabaya, Muhammad Fikser menyampaikan, Wali Kota akan menyampaikan paparan tentang beberapa hal, seperti Transportasi Kota, Energi dan Oermukiman. Menurut Fikser, undangan menjadi pembicara tersebut merupakan tindak lanjut diskusi dan paparan Wali Kota Surabaya pada penyelenggaraan GFHS ke-11 di Konferensi Habitat III Quito tahun 2016 yang memaparkan tentang kebijakan dan insiatif-insiatif yang dilakukan di Kota Surabaya dalam tiga sektor tersebut.
Selain itu, pada hari yang sama, Wali Kota Tri Rismaharini juga akan menyampaikan paparan tentang strategi dan inovasi yang telah dilakukan di Kota Surabaya dalam satu tahun setelah dokumen New Urban Agenda diadopsi di Quito tahun 2016. Untuk paparan ini, materi paparan wali kota akan dinilai oleh panitia kegiatan GFHS.
“Tema paparannya ditentukan (oleh panitia SCAHSA Ceremony sebagai rangkaian kegiatan GFHS), yakni apa yang dilakukan satu tahun pasca new urban agenda. Ini nanti dinilai dan Kota Surabaya berpeluang meraih penghargaan Global Green City 2017,” ujar Fikser.
Dalam kunjungan ke New York, Wali Kota Tri Rismaharini juga akan melakukan pertemuan dengan Wali Kota New York (1/11). Menurut Fikser, output dari kunjungan tersebut, Pemkot Surabaya memiliki kesempatan untuk menggali potensi Kota New York serta menjajaki kemungkinan kerja sama dengan Kota New York. Selain itu, Pemkot Surabaya juga dapat memperluas jaringan kerja sama internasional serta memperkaya pengetahuan dalam bidang pentaan kota dan pemukiman dalam rangka mewujudkan agenda 2030 tentang pembangunan berkelanjutan serta new urban agenda melalui dialog tingak tinggi di New York.
Sebelum ke New York, wali kota terlebih dulu berkunjung ke Philadelphia pada 28 Oktober hingga 1 November 2107. Kunjungan ini menindaklanjuti surat dari Konsul Jenderal RI di New York terkait undangan kepada Pemkot Surabaya untuk melakukan kunjungan kerja ke Philadelpia.
Di kota terbesar di negara bagian Pennysylvania, Amerika Serikat tersebut, delegasi Pemkot Surabaya akan bertemu dengan Pemkot Philadelphia untuk membahas bidang yang potensial dikembangkan ke dalam kerjasama konkret, antara lain terkait urban plan, pengembangan social enterprises yang ramah lingkungan dan lain-lain. Serta, melakukan pertemuan bisnis dengan pengusaha dan investor dari Philadelphia guna menggali peluang bisnis dan investasi kedua kota serta membahas kerja sama konkret di bidang perdagangan.
“Ibu wali kota bersama delegasi Pemkot Surabaya juga akan mengunjungi beberapa fasilitas transportasi publik di sana, serta kunjungan ke beberapa perusahaan milik warga Surabaya di Philadelphia,” jelas Fikser.
Melalui kunjungan ke Philadelphia ini, selain menjajaki kerja sama dengan kota-kota di Amerika Serikat, Pemkot Surabaya juga dapat menggali potensi Kota Philadelphia melalui kegiatan pertemuan dengan pemerintah Philadelphia dan pertemuan bisnis dengan para pengusaha setempat. “Delegasi Surabaya juga berkesempatan untuk melakukan pertemuan dengan masyarakat Indonesia di Greater Philadelphia di mana jumlah warga Indonesia asal Surabaya terbesar, guna membahas inovasi-inovasi dalam membangun industri kreatif,” pungkas Fikser.(bud)