Thursday, March 28, 2024
HomeBerita BaruJatimWarga Srebet Ingin Alas Kasinan Tetap Jadi Hutan Konservasi

Warga Srebet Ingin Alas Kasinan Tetap Jadi Hutan Konservasi

Achmad Machrus Umar, Ketua Hippam Desa Pesanggrahan

Batu, Investigasi.today – Warga Dusun Srebet Desa Pesanggrahan Kota Batu mulai terusik dengan adanya Obyek Wisata Alaska (Alas Kasinan). Pasalnya, sejak didirikannya obyek wisata tersebut aliran air bersih mulai tersendat terutama bagi pengguna air di bawah pengelolaan Hippam (Himpunan Penduduk Pengguna Air Minum).

“Dulu sebelum ada obyek wisata itu airnya lancar-lancar saja. Tapi sekarang malah tersendat bahkan alirannya kecil sekali,” terang Suwarno warga kawasan sekitar ketika dikonfirmasi oleh media. Ia juga menambahkan mampetnya air ini bahkan sudah berjalan selama tiga bulan terakhir.

Dari data yang dihimpun, berdasar data yang ada di Pemerintah Desa Pesanggrahan  Pembangunan hutan Kasinan menjadi kawasan wisata dilaksanakan oleh Komunitas Sadar Alas Srebet yang di Ketuai oleh Muh. Anang Amirudin  dengan mengatongi payung  hukum Kemenkumham No.AHU-001392.AH.01.07Tahun 2018. Proses pembangunannya  dimulai pada awal 2019 dengan Konteks Kerjasama dengan PERHUTANI KPH Malang  berdasar PKS No. 043.7/PKS-WST/MLG/DIVRE-JATIM/2019).

Tercatat pengelola telah mengajukan Proposal Peningkatan Sarana Desa Wisata kepada Administratur/KPPH Malang, CC.AsPer/KBKPH Pujon dengan Lokasi di Petak  86B seluas 5,0 Ha, yang diketahui oleh Ketua LMDH Wana Tani, atas nama Wasis dan Kepala Desa Pesanggrahan  Imam Wahyudi di tahun 2018. Selain itu, pada pengajuan proposal itu ada tiga hal antara lain sebagai wana wisata berkonsep kehutanan dan edukasi, pemberdayaan sosial ekonomi masyarakat desa dan optimalisasi potensi sumber daya alam.

Sementara itu Achmad Machrus Umar Ketua Hippam Desa Pesanggrahan mengetahui bahwa cukup banyak penebangan yang berlebihan. Secara gamblang ia juga menjelaskan khhawatir jika menimbulkan bencana di kemudian hari akibat dari eksploitasi alam.

“Terlebih kawasan tersebut adalah kawasan konservasi. Seharusnya tidak boleh ada pembangunan disana,” tuturnya.

Jika keluhan tersebut terus berlanjut tanpa ada penanganan, maka pihaknya akan berencana melaporkan keluhan warga ke Pemkot Batu, DPRD, dan berkoordinasi dengan aktivis lingkungan seperti WALHI (Wahana Lingkungan Hidup Indonesia). (bangir)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment - (br)

Most Popular