Thursday, April 18, 2024
HomeBerita BaruJatim700 Siswa SMA Negeri Glenmore Sudah Vaksin

700 Siswa SMA Negeri Glenmore Sudah Vaksin

BANYUWANGI, investigasi.today – Sesuai dengan program pemerintah pusat, lingkungan pendidikan harus tuntas vaksin untuk bisa menyelenggarakan layanan tatap muka terbatas (PTM). Itu sebab pemerintah daerah mengoptimalkan layanan vaksin bagi peserta didik mulai sekolah dasar sampai menengah. 

“Terkait dengan itu SMAN Glenmore telah mendapatkan 700 dosis. jumlah siswa kita 1040. Sisanya masih menunggu dari pihak Puskesmas”, ujar Kasek senior Mochammad Rifai, M.Pd. 
“Guru dan tenaga kependidikan sudah 100%”. Kita mesti bersabar menerima cobaan dan ujian ini. Semua pasti ada hikmahnya.Tidak perlu banyak mengeluh. Kita tidak sendirian.

Hampir semua bangsa tidak luput dari serangan virus mematikan itu”, Kasek yang suka berfikir dan bertindak beda ini menambahkan.

“Kalau sudah beres vaksinnya, layanan tatap muka akan segera dimulai. Tentu dengan syarat protokol kesehatan yang ketat. Tidak ada jaminan kalau sudah vaksin mesti kebal terhadap serangan virus Covid itu”, tambahnya.

Staf Kurikulum Heri Nurcahyo, M.Pd. menguatkan program layanan pendidikan era pandemi Covid yang digagas oleh kasek Rifai.SMANSAMORE sebutan keren SMAN Negeri Glenmore sedang mempromosikan sekolah merdeka yang memerdekakan.  

Seperti apa sekolah akan digagas kepala sekolah alumni FKIP Unej itu, “Diawali dari mereformasi kultur sekolah. Sekolah dikembalikan ke seperti harapan Bapak Pendidikan Nasional Ki Hajar. Sekolah itu taman, karenanya harus diciptakan menjadi tempat yang menyenangkan inspiratif dan menjunjung nilai-nilai kekeluargaan yg kuat.

Saling menghargai saling menghormati, sesama seluruh warga sekolah. Sekolah harus diciptakan budaya suka memuji, saling memotivasi dan saling menginspirasi. Menjamin 100% bebas buli”, tutur Rifai. 

Itu dari sisi pembangunan kultur sekolah. Sedangkan layanan pendidikan dan pembelajaran Rifai menerapkan sistem SKS. 
“Bentuk layanan dengan sistem SKS memungkinkan siswa belajar mandiri sesuai dengan semangat dan kemampuannya. Peserta didik bisa selesai studi 4 semester. Sedangkan yang memilih jalur lambat bisa lulus sampai 8 semester. Tetapi tidak ada yang memilih jalur lambat itu”, sergah Rifai.

Masih ada lagi yang mengejutkan,  tidak lazim untuk ukuran sekolah reguler, Kasek asal Genteng itu membebaskan siswanya untuk berpenampilan layaknya mahasiswa. Sehingga muncul istilah sekolah serasa kampus. Apa alasan Kasek suka nyentrik itu, jawabnya, “Membiasakan menghormati selera perbedaan sebagai pendorong dinamisasi kehidupan bersosial”.

Apakah tidak ada kekhawatiran persaingan? “Justru menciptakan hal yang berbeda itu untuk membangun nilai-nilai demokrasi,  kebhinekaan serta kenyamanan. Masih banyak hal-hal terkait dengan sekolah merdeka. Lain kesempatan ada khusus tentang konsep sekolah merdeka yang memerdekakan a’la Smansamore”,pungkas Rifa’i. (*Widodo)

RELATED ARTICLES

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

- Advertisment -











Most Popular