
JAKARTA, Investigasi.today – PT Pupuk Indonesia (Persero) berupayaoptimal untuk mempercepat dan menjaga kelancarandistribusi pupuk guna mengantisipasi kebutuhan parapetani memasuki masa tanam awal tahun ini. Termasuk berkoordinasi dengan Pemerintah Daerah untukpenerbitan SK penyaluran pupuk bersubsidi.
Direktur Pemasaran PT Pupuk Indonesia (Persero) Gusrizal mengatakan bahwa pihaknya telah melakukansejumlah langkah dalam rangka menjaga kelancarandistribusi, salah satunya telah menerbitkan perintah kedistributor untuk segera menyalurkan ke kios-kios resmi, dan diwaktu bersamaan juga terus melakukan koordinasidengan dinas setempat untuk penerbitan SK alokasi dariPemerintah Kabupaten/Kota setempat.
“Sejak awal tahun Kami telah mengintruksikan paraprodusen yang tergabung dalam holding Pupuk Indonesia untuk bergerak cepat dan optimal dalam menyediakanpupuk hingga di lini III dan IV,” kata Gusrizal diselakunjungan kerjanya di Jawa Tengah pada Jumat (15/1).
Di Jawa Tengah, Gusrizal meninjau ketersediaan stok di sejumlah daerah dan melakukan pertemuan denganperwakilan petani di Grobogan dan Blora. Stok pupuksubsidi di provinsi Jawa Tengah sendiri tersedia sebanyak231.983 ton.
Gusrizal menerangkan, secara nasional, stok pupukbersubsidi yang tersedia di lini I hingga lini IV mencapai1.763.218 ton, terdiri dari 821.423 ton Urea, 551.359 ton NPK, 132.649 ton SP-36, 148.642 ZA dan 109.145 ton organik. Jumlah stok yang disiapkan di lini III dan IV tersebut sekitar tiga kali lipat dari ketentuan stok minimum yang sebesar 552.032 ton.

Selain itu, untuk mengantisipasi lonjakan kebutuhanpetani, dan sesuai arahan Kementerian Pertanian, PupukIndonesia Grup juga menyediakan pupuk non subsidi di setiap kios-kios resmi agar petani tetap bisa mendapatkanpupuk.
“Jumlah pupuk non subsidi bisa menyesuaikan dengankebutuhan di lapangan. Artinya ketika permintaanmeningkat, maka kami pun sudah siap menambahketersediaan,” ujar Gusrizal.
Gusrizal menekankan bahwa pupuk bersubsididiperuntukkan bagi petani yang sudah terdaftar di e-RDKK dan, di daerah tertentu, sudah memiliki kartu tani.
Di samping itu, Gusrizal menambahkan, saat ini semua jaringan distribusiPupuk Indonesia Grup telah diwajibkan melaksanakanprotokol pencegahan penyebaran Wabah Covid-19. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah petugas terpaparvirus sehingga tidak menggangu pelayananpendistribusian dan penjualan pupuk.
“Seluruh distributor dan kios diwajibkan melaksanakanprotokol kesehatan. Agar menjaga semua petugas di lingkunan distributor dan kios tidak terpapar, dan tetapmelayani dalam penjualan dan penyaluran pupuk,” ucapnya. Ia pun menghimbau agar para petani jugasenantiasa memperhatikan protokol kesehatan dalamsetiap aktifitasnya. (Ink).