Mojokerto, Investigasi.today – Dalam rangka meningkatkan jumlah kategori koperasi sehat di Kota Mojokerto, Wali kota Mojokerto Ika Puspitasari membuat gebrakan luar biasa melalui program “Coaching Clinics”. Pasalnya, dari total 187 koperasi aktif, hanya 19 koperasi yang dinyatakan sehat.
Wali kota yang akrab disapa Ning Ita ini menyebut, harus ada perubahan revolusioner terhadap metode pembinaan dan pengawasan koperasi. Sehingga koperasi dapat berdiri sejajar dengan badan hukum lainnya dalam memberikan kontribusi meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan perekonomian Indonesia, khususnya Kota Mojokerto.
“Tahun ini Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan (Diskouperindag) Kota Mojokerto merubah metode pembinaan dan pengawasan koperasi melalui Coaching Clinics. Juknisnya sudah disusun menjadi Perwali Pembinaan dan Pengawasan, dengan dibantu aplikasi Klinik KOROENA (Koperasi Roda Ekonomi Indonesia),” ungkapnya. Kamis (12/5).
Dijelaskan Ning Ita, nantinya Coaching Clinics akan dapat mendiagnosa ‘penyakit’ di seluruh koperasi se Kota Mojokerto, sekaligus melakukan pengobatan sesuai keluhan yang dideritanya.
“Klinik ini ibaratnya rumah sakitnya koperasi, tujuannya mengobati koperasi yang tidak sehat agar menjadi sehat. Sehingga tidak ada lagi koperasi yang sakit disini,” jelasnya.
Petinggi Pemkot ini berharap, koperasi yang menjadi soko guru perekonomian dapat berperan aktif ikut menanggulangi dampak ekonomi akibat pandemi Covid-19.
Sementara secara terpisah, Kepala Diskouperindag Kota Mojokerto, Ani Wijaya mengatakan tahun ini akan ada pembedahan kondisi masing-masing koperasi sesuai klasifikasinya secara menyeluruh untuk memperoleh diagnosa agar dapat dianalisa dengan tepat treatment yang dibutuhkan.
“Selain pembedahan kondisi masing-masing koperasi sesuai klasifikasinya secara menyeluruh kita juga akan membentuk Tim Coaching Clinics yang memadai untuk memberikan pembinaan dan pendampingan secara holistik,” ujarnya.
Untuk memudahkan pengawasan dan pembinaan, pihaknya juga menyiapkan Aplikasi Klinik KOROENA yang memuat rekam medis secara lengkap seluruh koperasi di Kota Mojokerto yang bisa diupdate secara berkala dan Riil Time.
“Selain itu kita juga menyiapkan payung hukum berupa Perwali untuk memastikan pembinaan dan pengawasan dilakukan sesuai juknis dan arah pengembangan Koperasi,” tuturnya.(Yanto)